RiderTua.com – Baru-baru ini Nissan Motor Indonesia sudah memiliki pemilik yang baru, yaitu Indomobil. Dengan memegang 99,9 persen saham dari merek asal Jepang ini, maka mereka mengambil kepemilikan merek tersebut setelah sekian lama dipegang oleh IMAS.
Merek yang Dipegang Indomobil Makin Banyak Jumlahnya
Indomobil tentu bukanlah perusahaan otomotif yang asing di Indonesia, karena mereka sudah memegang banyak merek mobil disini. Dari Suzuki, Mercedes-Benz, GAC Aion, sampai Maxus, mereka menjadi distributor resmi disini melalui sejumlah anak perusahaannya. Termasuk Nissan, dimana mereka baru saja mengambil 99,9 persen kepemilikan merek tersebut disini.

Sebelumnya IMAS yang menjadi distributor utama merek mobil asal Jepang tersebut dan memegang sebagian besar saham merek ini. IMAS juga yang sebenarnya menjadi distributor penjualan mobil yang bernaung dalam Indomobil Group, sementara Indomobil hanya menaungi merek kendaraan komersial saja. Contohnya Hino, Renault Truck, serta Volvo divisi truk dan bus penumpang.
Dalam beberapa tahun terakhir, saham NMI di Indonesia memang berkali-kali ditingkatkan kepemilikannya oleh Indomobil. Pertama 5,1 persen, kemudian naik menjadi 18,9 persen, 75 persen, dan kini 99,9 persen dipegangnya melalui National Assemblers. Dengan ini, mereka bisa memperkuat penjualan mobil Nissan disini, terutama dalam memperkuat mereknya setelah beberapa tahun meredup akibat ketatnya persaingan.

Hadirkan Sejumlah Mobil Baru
Belakangan ini mereka sudah menghadirkan berbagai macam mobil baru di Indonesia. Yang terbaru yaitu X-Trail e-Power, yang juga menandai kembalinya mobil SUV ini setelah absen beberapa tahun di pasarnya, kemudian Serena e-Power yang juga disambut baik di segmen MPV boxy. Keduanya kini menjadi andalan barunya dalam menghadirkan mobil ramah lingkungan setelah merilis mobil listrik Leaf.

Tentunya pengambilan saham oleh Indomobil melalui National Assemblers ini tidak akan menganggu penjualannya. Tapi ini mungkin tidak akan berarti mereka bisa merakit sejumlah modelnya secara lokal mengingat produksinya sudah dihentikan sejak tahun 2019 lalu. Sehingga kini mereka hanya dapat mengimpor unitnya langsung dari luar negeri, seperti Jepang.