RiderTua.com – Marc Marquez dan perubahan penting pada Ducati GP25…. Marc Marquez benar-benar mendominasi di kejuaraan MotoGP 2025… Setelah tes di Aragon, motor Ducati-nya menjadi mesin tempur yang tak terkalahkan.
Kejuaraan Dunia MotoGP akan kembali digelar akhir pekan ini di Barcelona…. Setelah itu berlanjut di balapan kandang Ducati yang akan berlangsung di Misano Adriatico. Marc Marquez secara matematis berpeluang dinobatkan sebagai juara dunia di sirkuit San Marino, jauh lebih cepat dari yang diperkirakan, menunjukkan betapa sempurnanya tahun ini bagi duo Marquez dan Borgo Panigale.
Mulai Dari Alcarras ke Aragon: Rahasia Konsistensi Marc Marquez 2025

Meski unggul jauh di klasemen keseluruhan, juara dunia delapan kali ini hampir tidak pernah benar-benar beristirahat…. Beberapa hari terakhir pembalap Ducati tersebut melakukan sesi latihan bebas di flat-track dengan motor Ducati Desmo 450 MXcross versi modifikasi terbarunya.
Trek yang digunakan adalah trek tanah di sirkuit Alcarras, sekitar 80 kilometer dari kampung halaman Marquez bersaudara. Bersama saudaranya, Alex, ada dua bintang muda Kejuaraan Dunia MotoGP: David Alonso (19 tahun dari tim Aspar) yang merupakan warga negara Kolombia, dan Diogo Moreira dari Brasil, yang akan menjalani debut MotoGP-nya pada tahun 2026 bersama tim LCR Honda milik Lucio Cecchinello.
Marc Marquez tampil luar biasa di musim MotoGP 2025, musim pertamanya sebagai pebalap pabrikan Ducati, yang mengingatkannya pada masa kejayaannya dulu…. Setelah kemenangan gandanya di Balaton Park, yang merupakan kemenangan ketujuh berturut-turut, ia berbicara secara terbuka tentang dominasinya, pendekatannya terhadap balapan, dan para rivalnya di lintasan.
Dengan keunggulan 175 poin, lawan terbesarnya adalah dirinya sendiri. “Aku tidak peduli siapapun yang ada di depan antara aku dan garis finis.. Memang benar bahwa di paruh pertama kejuaraan saya bertarung melawan Alex Marquez dan Francesco Bagnaia, terutama Alex. Kami selalu finis pertama atau kedua di kejuaraan, meskipun dengan beberapa kesalahan yang membuat kami kehilangan banyak poin.”
Satu-satunya kesalahan di musim yang berat ini adalah kecelakaan di GP Austin, saat ia memimpin dan Bagnaia yang menang, dan di GP Jerez di mana Alex Marquez yang menang…

Seiring berjalannya waktu, lawan langsung mereka pun berganti. Bukan lagi Pecco dan saudaranya, melainkan Aprilia dan KTM, khususnya Marco Bezzecchi dan Pedro Acosta.
Tapi mereka masih tertinggal jauh… Marc Marquez tak tersentuh, terutama di balapan Sprint: dari 14 seri, Marquez sudah menang 13 kali dan podium 1 kali…!
“Normal? Bahkan dalam mimpi paling liar sekalipun, itu tidak normal. Mimpi terbesarku adalah berjuang untuk kejuaraan, mendekati yang terbaik, dan berjuang hingga akhir,” kata pembalap tim Lenovo Ducati itu….
Hasil Tes Aragon…
Rangkaian hasil luar biasa ini mengingatkannya pada musim MotoGP 2019… “Tapi tahun 2019 istimewa: aku selalu ada di depan, dengan lawan yang berganti-ganti….. kadang ada yang mengalahkanku dalam balapan tertentu, tetapi saya selalu finis pertama atau kedua. Itulah hal terpenting untuk kejuaraan,” ujarnya..

Marc menghubungkan hasil briliannya ini dengan kerja keras yang terus menerus, baik pada gaya balap dan motornya. “Ya, kami meningkatkan set-up motor setelah tes Aragon,” ungkap pembalap dengan nomor #93 itu. Tim Borgo Panigale berhasil memberinya motor yang hampir sempurna…..
“Aerodinamika baru makin efektif. Terutama karena setelan motor, yang membuat saya lebih dekat dengan pebalap Ducati lainnya. Sekarang semua memakai geometri dan dimensi yang sama. Di paruh pertama musim, motor ini terasa lebih liar, tapi kini jauh lebih mudah dikendarai….”