RiderTua.com – Gigi Dall’Igna usai balapan MotoGP Belanda mengatakan bahwa Pecco tidak mencatatkan lap tercepat di Assen secara kebetulan dan menambahkan bahwa Pecco masih juara sejati.. artinya punya kualitas sebagai juara dunia..
Gigi Dall’Igna: Fastest Lap Pecco di Assen Bukan Sekadar Kebetulan
Setelah GP Belanda yang masih merupakan dominasi Marc Marquez, General Manager Ducati Corse menganalisis performa kedua pembalapnya tentu saja selain Marc adalah Pecco Bagnaia, yang masih tenggelam dalam masalah motornya.
Hasilnya sudah jelas: Marquez menang lagi, memperlebar keunggulannya dalam klasemen karena adiknya Alex cedera, sementara Bagnaia finis ketiga, sekali Pecco masih jauh dari kemenangan. Namun, dalam analisis pasca-balapannya, Dall’Igna mengungkap bahwa meski mengalami berbagai kesulitan, terdapat optimisme untuk Pecco..
Bagi Dall’Igna, hasil akhir tidak mencerminkan kemajuan yang sebenarnya yang telah dicapai selama akhir pekan. “Saya harus mengatakan bahwa saya benar-benar senang dengan akhir pekan Pecco. Dia jelas melakukan pendekatan dengan cara yang jauh lebih positif dibandingkan dengan akhir pekan lainnya,” katanya..
Bagi CEO Ducati Corse itu, tanda-tanda bahwa Bagnaia sedang dalam jalur kembali kompetitif sudah jelas dan terlihat di lintasan. Ini bukanlah pendapat subjektif, tetapi fakta yang bisa diverifikasi.
“Saya harus katakan bahwa hari ini, menurut saya, Pecco menjalani balapan yang luar biasa, indah, ia cepat, ia mencatat lap tercepat (fast lap) dalam balapan, sempat dan bisa mengejar setelah disalip lawan, ia melakukan beberapa gerakan menyalip (overtake)… Jadi saya pikir kita berada di jalur yang tepat untuk melihat Pecco yang sebenarnya,” katanya.
Lap tercepat (fast lap) yang ditorehkan Pecco bukanlah hal yang remeh, dan Dall’Igna membahasnya sebagai argumen yang meyakinkan.
“Seperti biasa, orang yang menang pasti senang, dan karena hanya satu yang menang, 20 pembalap lainnya jelas kurang senang… Siapa yang mencetak lap tercepat (fast lap) dalam balapan?,” tanya Dall’Igna yang tidak hanya membela performa murni pembalapnya, tetapi juga menyoroti bahwa kecepatannya masih ada, masih utuh.
“Saya ulangi, lap tercepat dalam balapan tidak diraih secara kebetulan,” tegasnya, menjelaskan bahwa potensi Bagnaia tetaplah sebagai juara, bahkan jika keadaan tidak memungkinkannya untuk mengubahnya menjadi kemenangan.
Pecco sendiri telah mengemukakan fakta menarik: durasi (waktu tempuh balapan) keseluruhan tahun ini, dalam kondisi yang sama, lebih lambat daripada musim lalu dengan GP24. Dall’Igna memberikan penjelasan teknis untuk fenomena ini, mengaitkannya dengan kondisi lintasan.
“Kami melihat adanya degradasi aspal yang cukup signifikan di GP Assen, dan sejujurnya saya menyalahkan hal itu,” jelasnya, menunjuk kelas MotoE sebagai contoh, di mana, dengan motor yang beratnya hampir 10 kilogram lebih ringan, waktu tempuhnya juga lebih lambat dari tahun sebelumnya.
