RiderTua.com – Johann Zarco berhasil memenangkan balapan kandangnya di Prancis dengan sensasional untuk Honda. Kini rider LCR itu kembali menempati peringkat 6 dalam klasemen hanya terpaut 2 poin saja dari pembalap Ducati GP25 Fabio Di Giannantonio yang berada di peringkat 5.
Selain itu, yang paling epic adalah Zarco berhasil memutus rekor kemenangan beruntun terbanyak Ducati di kelas utama. Rekor yang selama ini dipegang Honda bertahan sejak 1998 dan kini pabrikan Jepang itu dan pabrikan Italia itu sama-sama membukukan 22 kemenangan berturut-turut.
Johann Zarco : Jorge Martin Ingin Hengkang dari Aprilia, Situasinya Berbeda dengan Saya atau Marc Marquez
Johann Zarco mengatakan, “Saya masih bahagia dengan kemenangan itu. Saya menonton balapan itu lagi pada hari Rabu dan sungguh luar biasa melihat lagi bagaimana semuanya berjalan dengan sempurna, merasakan bagaimana keunggulan dibangun sejak awal dan bagaimana semuanya berjalan sesuai keinginan saya. Setiap balapan MotoGP selalu sulit tetapi dalam situasi ini, semuanya tampak mudah. Karena semua keunggulan itu milik saya dan itu benar-benar terjadi.”
“Saya selalu berkata, ‘tidak masalah di mana kita memenangkan balapan MotoGP’ karena kemenangan selalu sangat istimewa dan tidak masalah diraih di mana. Kemenangan di Le Mans sangat-sangat istimewa dan benar-benar unik,” imbuh rider asal Cannes Prancis itu.
Honda mengalami banyak kemajuan hingga seri ke-6 musim 2025. “Di awal tahun, saya masih merasa kami tertinggal jauh. Tetapi sejak Argentina, peningkatannya sangat signifikan. Meskipun dukungan besar diberikan kepada kami, kami masih mengalami masalah dengan perilaku wheelie dan performa mesin pada gigi yang lebih tinggi terus menjadi masalah. Di sisi lain Ducati belum kehilangan kekuatannya. Itu artinya kami harus terus bekerja keras untuk lebih meningkat lagi,” tegas Zarco.
Topik panas yang kini diperbincangkan adalah kabar mengenai Jorge Martin yang ingin hengkang dari Aprilia. Sebagai informasi, Zarco juga pernah mengalami situasi seperti ini ketika menjadi pembalap KTM dimana dia memutuskan kontrak lebih awal atas permintaannya sendiri pada 2019.
Rekan setim Somkiat Chantra itu menjelaskan, “Kita harus menyadari bahwa situasinya tidak sebanding. Saat itu saya membalap untuk KTM, tetapi saya bukan juara dunia dan saya tidak memberikan hasil balapan yang bagus. Saya juga ragu terhadap diri sendiri, karena sejarah MotoGP saya dan saya tidak ingin hasil negatif terus berlanjut. Jadi saya memutuskan untuk memulai lagi dengan pabrikan lain dan untuk menyingkirkan keraguan.”
“Jorge membuktikan bahwa dia adalah seorang juara dunia. Itulah mengapa situasinya tampak agak ‘aneh’. Jorge mengalami banyak nasib buruk dan dia berkali-kali absen balapan. Rumor tentang hengkangnya Jorge memang aneh, tetapi tentu berbeda dengan apa yang terjadi pada saya atau bahkan Marc Marquez yang mengakhiri kontraknya dengan Honda karena alasan kesehatan,” pungkas Zarco.
