RiderTua.com – Penampilan Johann Zarco pada musim keduanya bersama Honda sangat mengesankan. Setelah 5 seri MotoGP musim 2025, rider tim LCR itu saat ini menempati peringkat 7 dalam klasemen sungguh jauh dibandingkan musim 2024 yang hanya berada di peringkat 17.
Honda ingin mendatangkan pembalap ‘bintang’ untuk tim pabrikan mereka. Tujuannya untuk kembali kompetitif setelah masa sulit pasca kepergian Marc Marquez. Bahkan, pabrikan berlogo sayap emas itu dikabarkan bersedia memberikan gaji fantastis untuk ‘merayu’ Pedro Acosta dan Toprak Razgatlioglu.
Johann Zarco : Saya Ingin Menjadi Satu-satunya Pembalap yang Mengganggu Ducati, Gigi Dall’Igna Pasti akan Bangga!

Penampilan dan kerja keras Johann Zarco selama hampir 2 tahun di Honda tidak boleh diabaikan oleh para petinggi Honda yang akan memutuskan pembalap mana yang akan mendapat motor spek pabrikan tahun depan.
Rider asal Prancis itu menegaskan, “Kursi pabrikan di tim pabrikan Honda adalah sesuatu yang memungkinkan. Hubungan saya dengan Lucio Cecchinello (pemilik tim) di LCR juga sangat baik. Memiliki semua peluang dengan material dan suku cadang sebagai layaknya pembalap pabrikan di tim LCR juga merupakan hak istimewa.”
“Kursi pembalap pabrikan selalu menjadi impian bagi seorang pembalap, dan merupakan sesuatu yang penting dalam karier kami. Kami perlu membicarakannya. Jika saya adalah pembalap Honda teratas, masuk akal untuk dipromosikan ke sana,” imbuh Zarco.
Rider berusia 34 tahun itu menjelaskan bahwa cara Honda mendukung tim LCR sangat mirip seperti cara mereka mendukung tim pabrikan. Kesempatannya untuk tampil kompetitif setara dengan pembalap pabrikan. Ketika ada pembaharuan atau up-date motor, Honda tidak hanya memberikan kepada pembalap pabrikan tapi setidaknya mereka mengaturnya untuk tiga motor.

Joan Mir dikontrak sebagai pembalap pabrikan Honda hingga akhir 2026, tetapi kontrak Luca Marini berakhir tahun ini. Ini artinya, musim 2025 bisa menjadi musim terakhir adik Valentino Rossi itu di tim pabrikan Honda. Jika Marini bisa menunjukkan performa solidnya tahun ini, mungkin Honda akan mempertimbangkan untuk mempertahankannya.
Setelah selama 4 tahun terakhir mengalami masa suram, Honda menunjukkan peningkatan yang jelas musim ini. Zarco berada di peringkat 7 sebagai pembalap Honda terbaik di klasemen. Dia tiga kali finis di 10 besar dalam 5 race utama pertama musim ini.
“Yang harus kami tingkatkan adalah top speed dan tenaga mesin. Dalam balapan, sangat sulit untuk menyalip atau mempertahankan posisi saat kehilangan waktu di lintasan lurus. Di area mana kami telah meningkat? Sekarang kami bisa mengendarai motor secara alami,” ungkap Zarco.
Rekan setim Somkiat Chantra itu menegaskan, “Saya ingin menjadi satu-satunya pembalap non-Ducati yang mengganggu Ducati. Saya tahu Gigi Dall’Igna akan bangga dengan kapasitas saya sebagai pembalap untuk mengganggu timnya!”

Kini masa depan Honda tampak menjanjikan. Di tahun keduanya bersama Honda dan tim LCR, hasil yang diraih Zarco melebihi ekspektasi awal. Hasil positif ini membawa semangat baru tidak hanya untuk Zarco tapi juga untuk Honda dan tim LCR. Mereka percaya bahwa hal-hal baik akan datang.
Zarco mampu finis di posisi ke-4 di MotoGP Qatar, hal ini adalah bukti nyata bahwa mereka mulai kompetitif. “Di Qatar, itu adalah bukti bahwa ketika semuanya berjalan dengan baik, kita bisa ‘mencium aroma’ podium. Saya sangat berharap, podium dapat diraih dalam waktu dekat. Saya pikir kami sudah jauh dari podium. Namun ketika saya balapan dan mencium aroma podium, saya merasa bahwa mungkin kami semakin dekat,” ujar Zarco.
Zarco memuji komitmen dan kerja keras Honda. Ada banyak teknisi, insinyur dan staf Honda yang terlibat langsung dalam memperbaiki performa motor dan mendukung pembalap. Selain itu, Zarco juga merasakan bahwa hubungannya baik secara personal maupun profesional dengan para insinyur Jepang semakin baik. Dia menganggap bahwa hubungan ini sangat penting, karena keberhasilan pengembangan motor sangat bergantung pada komunikasi dan saling percaya antara pembalap dan insinyur.