RiderTua.com – Empat murid VR46 Riders Academy sukses berkompetisi di Kejuaraan Dunia MotoGP. Marco Bezzecchi menempati peringkat 3 dalam klasemen pada 2023, Franco Morbidelli menjadi runner-up pada 2020 dan bahkan Pecco Bagnaia berhasil memenangkan gelar dunia pada 2022 dan 2023. Di sisi lain, Luca Marini mengalami tahun yang buruk sejak bergabung di tim pabrikan Honda. Dengan RC213V yang tidak kompetitif, adik pemilik VR46 Academy sekaligus legenda MotoGP Valentino Rossi itu tidak memiliki peluang untuk bertarung di barisan depan. Padahal sebelumnya, Marini berada di peringkat 8 dalam klasemen ketika masih membalap dengan Ducati.
Setelah 5 tahun membalap untuk tim VR46 Ducati (2 tahun di Moto2 dan 3 tahun di MotoGP), mulai 2025 Bezzecchi akan memperkuat tim pabrikan Aprilia. Keberhasilan Bez mengamankan kontrak tim pabrikan tak lepas dari ‘cawe-cawe’ akademi untuk meningkatkan karirnya di MotoGP. “Pekerjaan yang dilakukan Akademi sejak 2013 sungguh fantastis. Sangat bagus, sekarang 3 dari 4 pembalap dari akademi membalap untuk tim pabrikan MotoGP. Saya mampu melalui perkembangan yang sempurna dengan tim VR46 di Moto2 dan MotoGP dan sekarang langkah berikutnya menyusul di tim pabrikan,” ujar rider asal Rimini Italia itu.

Marco Bezzecchi : Sulit Menemukan Bakat di Italia karena Biaya
Tujuan dari VR46 Academy adalah untuk mempromosikan bakat-bakat muda Italia dan membawa mereka ke MotoGP. Bagnaia, Morbidelli, Marini dan Bezzecchi adalah rider-rider top MotoGP yang tidak lagi dianggap sebagai pembalap muda. Saat ini akademi kekurangan bakat muda.
Celestino Vietti dianggap sebagai bakat muda yang menjanjikan dimana sejauh ini dia meraih 9 kemenangan di kejuaraan dunia balap motor, tetapi dia kurang konsisten untuk memenangkan gelar dunia. Peringkat terbaiknya di Moto3 adalah peringkat 5 dalam klasemen keseluruhan pada 2020, sementara di kelas Moto2 Vietti dua kali menempati peringkat 7 yakni pada 2022 dan 2024. Pada 2025, rider berusia 23 tahun itu akan berkompetisi di musim kelimanya di Moto2. Pembalap VR46 Academy lainnya yakni Andrea Migno (29 tahun) dan Niccolo Antonelli (28 tahun) belum mampu mencetak hasil yang menonjol dalam karier balap mereka sejauh ini, bahkan keduanya tidak lagi muncul di grid start di Kejuaraan Dunia Balap Motor.
Sebegitu sulitkah menemukan bakat muda di era sekarang? “Sulit untuk menemukan bakat di Italia karena balap motor adalah olahraga yang sulit dan sulit untuk mencapai level teratas jika keluarga kita tidak dapat membantu (biaya). Itulah tugas akademi, mereka mencoba mencari bakat muda. Tapi saya tidak tahu cara kerjanya. Anda harus bertanya pada Valentino,” ujar Bezzecchi sambil tertawa.
Pada awal 2024, Matteo Gabarrini (putra kepala kru Pecco Bagnaia, Cristian Gabbarini) bergabung dengan VR46 Academy. Tahun lalu, remaja berusia 15 tahun itu ambil bagian dalam Talent Cup Eropa dan finis di peringkat ke-28 secara keseluruhan.