RiderTua.com – Franco Morbidelli mencuri perhatian kala menjadi runner-up MotoGP musim 2020 bersama tim satelit Yamaha di belakang Juara Dunia Joan Mir (Suzuki). Penampilannya yang konsisten membuat pabrikan asal Iwata Jepang itu mempromosikannya ke tim pabrikan dengan kontrak 2 tahun. Alih-alih tampil gacor seperti sebelumnya, performa rider berdarah Italia Brasil itu justru turun drastis.
Selama 2 tahun bersama tim pabrikan Yamaha, Franky hanya menempati peringkat 19 pada 2022 dan 13 pada 2023 dalam klasemen keseluruahn. Penampilan buruknya tersebut membuat murid Valentino Rossi itu kehilangan tempatnya dan digantikan oleh Alex Rins. Namun di tengah kegalauannya, dia akhirnya mendapat tempat di tim Pramac Ducati yang merupakan tim satelit terkuat di MotoGP menjadi rekan setim Jorge Martin yang kemudian meraih juara dunia MotoGP pada 2024.
Jika Franco Morbidelli Gagal Kompetitif di 2025 Maka Dia Harus Siap Meninggalkan MotoGP
Sayangnya musim 2024 tidak berjalan sesuai ekspektasi. Franco Morbidelli mengalami crash horor pada tes pra-musim di Portimao dengan Ducati Panigale yang berdampak buruk pada performanya di awal musim. Baru pada seri ke-5, rider berusia 30 tahun itu mencetak poin pertamanya ketika finis ke-7 di GP Prancis.
Meski sempat naik podium di sprint race Misano (finis ke-3), performa Franky masih jauh dibawah rekan setimnya Martin yang meraih 32 podium dengan motor yang sama GP24. Rider asal Roma Italia itu menyelesaikan musim 2024 di peringkat 9 dalam klasemen keseluruhan.
Kemudian di pertengahan musim tersiar kabar buruk bahwa Tim Pramac memutuskan meninggalkan Ducati dan bergabung dengan Yamaha pada 2025. Ini artinya, Morbido harus mencari tempat lain. Berkat dukungan gurunya Rossi dan managemen VR46 akhirnya Franky mendapatkan tempat di tim VR46 untuk menggantikan Marco Bezzecchi yang pindah ke tim pabrikan Aprilia. Namun dia hanya mendapatkan kontrak untuk satu musim dan akan menunggangi GP24 yang berusia satu tahun bukannya motor spek pabrikan terbaru.
Morbidelli harus membuktikan kemampuan dirinya pada 2025. Jika gagal tampil impresif, maka dia harus siap-siap meninggalkan panggung MotoGP. Karena CEO Dorna Carmelo Ezpeleta berkali-kali menegaskan pentingnya memberikan kesempatan pada talenta muda untuk terjun ke kelas utama. Mengingat hanya segelintir pembalap yang sudah mengamankan kontraknya hingga 2026, persaingan untuk mendapatkan tempat di grid pada 2025 akan semakin ketat.
Musim 2025 akan menjadi kesempatan terakhir bagi Franky untuk membuktikan bahwa dia layak untuk bertahan di MotoGP. Musim 2025 akan menjadi musim yang penuh tekanan karena jika gagal maka pintu kelas utama akan tertutup selamanya untuknya.
