Home MotoGP Aleix Espargaro : Emosional di Balapan Terakhir dan Kritik Balik Bastianini

    Aleix Espargaro : Emosional di Balapan Terakhir dan Kritik Balik Bastianini

    Aleix Espargaro - Enea Bastianini
    Aleix Espargaro - Enea Bastianini

    RiderTua.com – Akhir pekan MotoGP di Barcelona 2024 menjadi momen emosional dan penuh makna bagi Aleix Espargaro. Pembalap pabrikan Aprilia ini menutup karier balapnya setelah 20 tahun dengan balapan terakhir yang tidak hanya berkesan bagi dirinya tetapi juga untuk sahabatnya Jorge Martin, yang berhasil meraih juara dunia MotoGP 2024.

    Meski hanya finis di posisi ke-4 dan ke-5 dalam dua balapan terakhirnya di MotoGP, Espargaro mengaku sangat puas dan menggambarkan akhir pekan ini sebagai salah satu momen terbaik dalam hidupnya. “Saya merasa menjadi orang paling bahagia di dunia. Ini adalah akhir yang sempurna. Saya dikelilingi keluarga, teman-teman, dan kejutan manis. Bahkan, di pagi hari istri saya memberi saya helm khusus untuk balapan. Saya sangat bersyukur,” ungkap pembalap asal Granollers Spanyol itu.

    Aleix Espargaro : Emosional di Balapan Terakhir dan Kritik Balik Bastianini

    Hasil Race MotoGP Barcelona 2024
    Hasil Race MotoGP Barcelona 2024

    Namun, menjaga emosi tetap stabil menjadi tantangan tersendiri bagi Aleix Espargaro. “Di grid start, saya sudah hampir menangis, tapi saya berhasil fokus sepanjang balapan. Ketika kami mencapai garis finis, saya mulai menangis lagi. Saya segera menghampiri Jorge dan kami berdua benar-benar kelelahan tapu bahagia. Dia berteriak kepada saya, ‘kita berhasil’,” ungkap rider berusia 35 tahun itu.

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Salah satu sorotan momen emosional ini adalah dukungan aktif Espargaro terhadap Jorge Martin dalam perebutan gelar dunia melawan Pecco Bagnaia. Sebelum balapan, Espargaro mengatakan bahwa dia merasa perlu membantu Martin terutama setelah sahabatnya itu merasa tertekan oleh para pembalap Ducati lainnya. “Saya berbicara dengannya sebelum balapan dan dia merasa bahwa semua pembalap Ducati lainnya berlomba untuk melawannya. Itu bisa dimengerti, jadi saya ingin membantu adik laki-laki saya,” ungkap Aleix.

    Di lintasan, calon tes rider HRC (Honda Racing Corporation) itu terlihat sengaja menjaga posisinya di belakang Martin dan berperan sebagai ‘pelindung’. Meskipun harus menyerahkan posisi ke-4 kepada Alex Marquez di lap-lap akhir, Espargaro menyebut ini sebagai kontribusinya untuk membantu Martin meraih gelar juara dunia.

    Perilaku Aleix Espargaro tersebut dikritik secara blak-blakan oleh Enea Bastianini sebagai perilaku yang tidak sportif. Espargaro membalas kritikan pembalap pabrikan Ducati itu, yang hanya finis ke-7 di final dan dengan demikian kehilangan peringkat 3 di Kejuaraan Dunia dari Marc Marquez.

    “Sejujurnya, saya rasa itu tidak fair. Saya ingin sekali bertarung dengan Enea untuk memperebutkan posisi ke-4, tetapi sayangnya dia tertinggal 3 detik di belakang saya,” ujar Aleix menepis anggapan buruk Bestia mengenai strateginya.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini