Home MotoGP Pedro Acosta Seperti Casey Stoner Ketika Jadi Rookie di MotoGP

    Pedro Acosta Seperti Casey Stoner Ketika Jadi Rookie di MotoGP

    Pedro Acosta - Casey Stoner
    Pedro Acosta - Casey Stoner

    RiderTua.com – Pedro Acosta membuat kejutan besar di MotoGP Jepang dengan meraih pole position pertamanya. Rookie dari tim GASGAS Tech3 ini mencatat sejarah sebagai pebalap termuda ketiga yang meraih pole di kelas utama, di bawah Fabio Quartararo dan Marc Marquez. Namun sayangnya, akhir pekan yang menjanjikan banyak hal ini berubah menjadi mimpi buruk bagi Acosta.

    Di balapan sprint, Acosta yang memimpin balapan harus terjatuh saat berusaha mempertahankan posisinya dari kejaran Pecco Bagnaia. Akibatnya, Bagnaia dengan mudah mengambil alih pimpinan dan memenangkan balapan. Sialnya, hal serupa terulang di balapan utama hari Minggu. Saat berada di posisi kedua dan mengejar Bagnaia, Acosta kembali crash. Kejadian ini menjadi akhir yang pahit bagi debut MotoGP-nya yang luar biasa namun diwarnai kecelakaan.

    Pedro Acosta Mengingatkan pada Casey Stoner di Tahun 2006

    Banyak yang melihat kemiripan antara nasib Pedro Acosta dengan debut Casey Stoner di MotoGP pada 2006. Kedua pebalap ini sama-sama menunjukkan kecepatan luar biasa di musim perdana mereka, namun sering mengalami kecelakaan karena memaksakan batas.

    Bukan bagian dari konten editorial.
    Pedro Acosta
    Pedro Acosta

    Menurut manajer media sosial Crash, Jordan Moreland, “Acosta jadi pusat perhatian hari Sabtu. Pole position dan memimpin di sprint race, tapi sayangnya terjatuh. Ini seperti kisah sempurna yang tiba-tiba berubah tragis.” Moreland menambahkan, “Kita semua berharap di Grand Prix dia akan kembali bersinar, tapi mungkin dia terlalu memaksakan diri, sehingga kehilangan kesempatan di tikungan terakhir.”

    Editor MotoGP Crash, Peter McLaren, juga melihat kesamaan dengan Stoner, “Pedro mengatakan itu adalah momen paling menyedihkan dalam kariernya, namun juga sekaligus momen terbaik yang pernah ia rasakan di atas motor sepanjang tahun ini. Ini mengingatkan kita pada Stoner yang juga berjuang keras dengan motor satelit Honda saat jadi rookie.”

    Kecepatan Luar Biasa, Tapi Crash Jadi Musuh Utama

    Meskipun terjatuh di dua balapan berturut-turut, kecepatan Acosta tak bisa diremehkan. KTM sudah mengontraknya untuk tahun depan, bukan karena dia bisa bermain aman di posisi delapan, tapi karena potensi besar untuk meningkatkan performa motor. Brad Binder, pebalap senior KTM, hanya mampu finis di posisi keenam, tertinggal 18 detik dari pemenang. Tapi Pedro, meski rookie, sudah bertarung di barisan depan.

    Bukan bagian dari konten editorial.

    “Pedro punya kecepatan, tapi mungkin dia masih perlu belajar mengendalikan dorongan itu agar tak berlebihan. Tapi inilah bagian dari proses belajar seorang rookie,” ujar McLaren.

    Pedro Acosta - Crash Race Motegi
    Pedro Acosta – Crash Race Motegi

    Tantangan untuk Memperbaiki Kesalahan

    Jurnalis senior Crash, Lewis Duncan, menambahkan, “Membandingkan Pedro dengan Casey Stoner memang tepat. Pedro punya kecepatan, tapi juga sering terjatuh, seperti yang kita lihat di Misano dan sekarang di Motegi. Kadang kita lupa bahwa dia masih rookie, karena penampilannya begitu menonjol.”

    Kecepatan Acosta yang mencolok membuat banyak orang, termasuk Bagnaia, mengakui ancamannya di lintasan. “Pedro adalah ancaman, bahkan Bagnaia mengatakan itu sejak Jumat. Tapi Pedro masih harus belajar banyak, termasuk bagaimana mengurangi kesalahan,” tambah Duncan.

    Di akhir pekan yang penuh tantangan ini, satu hal yang jelas: Pedro Acosta sudah menunjukkan potensi besarnya di MotoGP, dan meskipun sering terjatuh, konsistensinya terus berkembang. Seperti Casey Stoner di masa lalu, perjalanan Pedro mungkin akan penuh rintangan, tapi masa depan cerah menanti di depan mata.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini