RiderTua.com – Aleix Espargaro finis di posisi ke-9 di GP Jepang terakhirnya sebagai pembalap reguler MotoGP. Namun pembalap Aprilia itu tidak puas dengan selisih gap yang sangat besar dengan pemenang Pecco Bagnaia. Setelah 24 lap, dia tertinggal 30,442 detik di belakang pembalap pabrikan Ducati itu.
Usai balapan, rider berusia 35 tahun itu mengatakan, “Saya tidak terlalu peduli dengan posisinya. Selisih gap dengan pemenang sungguh luar biasa besar. Itu adalah salah satu balapan tersulit dalam 3 tahun terakhir. Kami sama sekali tidak memiliki daya cengkeram. Ketika Ducati menyalip saya, kita bisa melihat perbedaan yang sangat besar.”
Aleix Espargaro : Kehabisan Bahan Bakar di Tikungan Terakhir
Aleix Espargaro mengeluh, “Saya mengawali balapan dengan sangat baik. Namun ketika Ducati menyalip saya, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya selip dan roda belakang saya berputar. Saya berhasil mencapai garis finis tapi saya kehabisan bahan bakar di tikungan terakhir. Itu benar-benar mimpi buruk.”
Apa yang terjadi? “Saya mendapat sinyal di dasbor saya dalam 5 atau 6 lap terakhir. Saya kemudian beralih ke pemetaan 2 dan pemetaan 3. Motor tidak bertenaga saat itu. Namun saya perhatikan di awal balapan bahwa motor sudah melampaui limitnya. Saya juga kelelahan secara fisik karena saya harus kesulitan dengan motor sepanjang waktu,” jawab pembalap yang berada di peringkat 11 dalam klasemen dengan 134 poin itu.
Kakak Pol Espargaro (tes rider KTM) itu menambahkan, “Motor lain bisa mendapatkan daya cengkeram yang jauh lebih baik dari ban mereka, itulah sebabnya mereka memecahkan rekor setiap lap dan juga mencetak rekor baru di sepanjang jarak balapan. Kami tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawan mereka. Maverick Vinales tampil bagus di babak kualifikasi, tetapi di balapan tidak ada satu pun pembalap Aprilia yang punya kecepatan yang bisa diterima.”
Pada sprint hari Sabtu, Aleix crash dan Vinales finis ke-9. Dan pada race hari Minggu Vinales gantian yang crash dan Aleix finis ke-9.
