RiderTua.com – Pecco Bagnaia menunjukkan kemarahan yang jarang ia tampilkan di depan wartawan setelah balapan GP Aragon, di mana Alex Marquez secara tidak sengaja menjatuhkannya dalam sebuah insiden yang dianggap FIM MotoGP stewards sebagai insiden balap. Versi cerita dari kedua pembalap sangat berbeda, dan Pecco sangat tegas dalam kritiknya terhadap Alex Marquez.
Pecco Bagnaia Memprotes Tindakan Alex Marquez Setelah Insiden GP Aragon
“Tidak perlu banyak penjelasan, apa yang terjadi sudah sangat jelas dari berbagai sudut pandang. Yang membuat saya marah adalah data telemetri yang menunjukkan bahwa situasinya lebih buruk dari yang terlihat. Saya khawatir ada pembalap yang melakukan hal-hal berbahaya, dan saat dia melebar, saya menyalipnya. Saya sudah berada sedikit di depannya sebelum mengganti gigi, jadi dia pasti melihat saya. Saya tidak ingin terlalu dekat karena saya punya kecepatan untuk menyalip di tikungan, tetapi ketika kami masuk ke dalam, dia malah membuka gas dengan niat untuk membuat kontak (dengan saya)…” ungkap Pecco, menambahkan bahwa “dia mempercepat lajunya, dan data menunjukkan bahwa dia tidak menutup gas sampai dia juga jatuh (Pecco tidak melambat). Pada saat itu dia mendorong saya keluar. Dia memberikan 40 hingga 60 persen gas, dan menurut saya itu tidak bisa diterima. Sangat berbahaya bagi pembalap untuk melakukan hal-hal seperti itu.”
“Bisa disimpulkan bahwa menurut Pecco saat insiden itu Alex paling tidak sudah melihatnya, namun tidak mau mengalah (padahal posisi Pecco berada sedikit di depan Alex) dan Alex tetap tancap gas dan menyebabkan benturan..”
Saat ditanya apakah ia sempat berbicara dengan Alex Marquez, karena mereka pergi ke Race Direction secara terpisah, Pecco menjawab: “Tidak, dia bahkan tidak melihat saya. Itu menunjukkan karakter aslinya.”
Insiden Portugal dan Aragon Berbeda
Ketika dibandingkan dengan manuver yang dilakukan Marc Marquez di Portimao, Pecco menegaskan bahwa insiden di Aragon “sangat berbeda. Di Portimao, salah satu dari mereka menyalip saya dan melebar, dan saya hanya masuk dari luar saat dia menutup garis, dinamika yang sangat berbeda.”
Tentang kemungkinan podium, Pecco menyatakan: “Pada akhirnya, posisi ketiga adalah target yang realistis. Seharusnya saya finis ketiga, saya melaju setengah detik lebih cepat dari pembalap di depan saya, dan bisa bersaing dengan Martin. Akhir pekan ini tidak berjalan baik, kami menghadapi banyak masalah. Ketika dalam situasi normal, saya berada di posisi ketiga selama latihan pra balapan dan menunjukkan performa baik di latihan Jumat. Namun, saat start, saya tahu itu akan sulit karena posisi start saya lebih kotor dari kemarin. Mereka seharusnya membersihkannya tapi tidak melakukannya. Sejak saat itu, segalanya menjadi rumit, saya kesulitan menyalip Franco (Morbidelli) karena kendali ban yang buruk, dan saat mengendalikannya, sulit untuk menyalip saat pengereman. Begitu saya melewatinya, saya bisa mengejar pembalap di depan. Sayang sekali, karena finis ketiga akan sangat berarti setelah akhir pekan ini, tetapi seseorang memutuskan untuk menghalangi saya.”
