RiderTua.com – Enea Bastianini berhasil meraih dua kemenangan di Silverstone. Manajer tim Ducati Lenovo Davide Tardozzi mengatakan bahwa mereka sangat bangga karena kini empat pembalapnya bersaing memperebutkan gelar.
“Enea masih menjadi penantang gelar. Dia tertinggal 49 poin dari pemimpin klasemen. Dengan sisa 370 poin yang masih bisa diperebutkan hingga akhir musim, saya kira dia mempunyai peluang besar untuk menjadi Juara Dunia,” ujar Tardozzi.
Davide Tardozzi : Cara Enea Membuka Throttle Jauh Berbeda, Dia Satu-satunya Pembalap Ducati yang Mampu Melakukannya
Torehan tersebut menempatkan Enea Bastianini bersama rekan setimnya Pecco Bagnaia, Jorge Martin, dan Marc Marquez dalam pertarungan gelar dunia tahun ini. Sekarang Bestia berada di peringkat 3 klasemen setelah menggeser Marquez di GP Inggris. Namun sebelum GP Silverstone, Bastianini dianggap tersingkir dari persaingan meski hanya tertinggal 11 poin dari Marquez (saat itu berada di peringkat 3) usai GP Jerman di Sachsenring.

Ketika Tardozzi ditanya, apa yang berubah pada Bastianini selama jeda musim panas antara Jerman dan Inggris yang membawanya ke perebutan gelar? “Tentu saja sikap mentalnya. Menurutku selama liburan, dia banyak berpikir, kami banyak ngobrol dengannya, terutama teknisinya Marco Rigamonti, dan menurutku dia kembali ke moodnya di tahun 2022,” jawab manajer tim asal Italia itu.
“Setelah cedera tahun lalu, dia mengalami 1 tahun penuh masalah di 2023. Sedangkan tahun ini dia memulai dengan cara yang tidak tepat dan punya pikiran ‘saya tidak punya kemungkinan untuk bertahan di sini’, jadi dia tidak berkonsentrasi pada pekerjaannya. Kami tahu betul bahwa dia adalah pembalap yang sangat-sangat cepat dan sekali lagi, dia akan menjadi penantang gelar,” imbuhnya.
Mentalitas ini memungkinkan Bastianini untuk memanfaatkan kekuatan gaya balapnya, yang memungkinkan pembalap berusia 26 tahun itu mempertahankan cengkeraman pada ban belakangnya lebih baik ketimbang para rivalnya di Silverstone.
“Caranya membuka throttle jauh berbeda, dan kecepatan yang dia bawa saat memasuki tikungan dengan ban bekas sangatlah unik. Dia satu-satunya pembalap Ducati yang mampu melakukannya. Jadi, itu adalah bakatnya,” pungkas Tardozzi.