RiderTua.com – Fabio Di Giannantonio terpaksa kembali ke pit lebih awal pada balapan hari Minggu di Sachsenring karena ban kempes setelah hanya beberapa lap. Di mana balapan dimenangkan oleh rekan semereknya Francesco Bagnaia (pabrikan Ducati) yang kini kembali memimpin klasemen setelah GP Qatar.
Sebagai informasi, Diggia mengalami cedera parah saat latihan pada hari Jumat dan bahunya terkilir. Dia harus minum obat penghilang rasa sakit untuk sprint pada hari Sabtu, tetapi finis di luar poin (finis ke-12). Dan dia mengikuti balapan lagi pada hari Minggu.
Fabio Di Giannantonio : Ban Kempes, Saya Pikir Alarmnya Salah

Apakah Fabio Di Giannantonio minum obat penghilang rasa sakit lagi agar dia bisa berkonsentrasi membalap pada hari Minggu? “Bahu saya lebih baik. Pada hari Sabtu saya pikir mustahil untuk berkompetisi di sprint. Saya tidak perlu meminum obat penghilang rasa sakit yang kuat,” jawab pembalap yang kini menempati peringkat 8 di Kejuaraan Dunia itu.
Diggia start dari baris ketiga pada balapan hari Minggu, di mana dia menjadi salah satu yang kalah di fase start dan melintasi garis finis di posisi ke-11 setelah lap pertama. Setelah beberapa lap, muncul pesan peringatan di dashboard bahwa tekanan bannya berkurang. “Saya mencoba melanjutkan. Saya pikir alarmnya salah,” ungkap rider Italia berusia 25 tahun itu.
“Saya kehilangan banyak cengkeraman setiap lap. Saya tahu sejak awal bahwa saya tidak bisa melakukan 30 lap dengan ban belakang. Saya semakin sering kehilangan kendali saat berakselerasi. Lalu berbunyi klik! Saya menyadari bahwa tekanan ban saya turun,” jelas pembalap VR46 yang kembali ke pit pada lap ke-9. Diggia tidak bisa menjelaskan mengapa bannya kempes. Dia mengatakan dia tidak membalap terlalu keras saat melewati kurb dan tidak melakukan kontak dengan pembalap lain.
Fabio Di Giannantonio dianggap sebagai salah satu rider terpanas di pasar transfer. Keputusan mengenai masa depannya diperkirakan akan segera diumumkan. “Rencananya adalah tetap di tim. Kontrak langsung dengan Ducati adalah salah satu faktor kuncinya,” ungkap rekan setim Marco Bezzecchi itu.
Pada 2025, Ducati hanya akan menurunkan 3 Desmosedici GP25. Baik tim VR46 atau Gresini akan menerima salah satu motor pabrikan terbaru dan dengan demikian mendapat dukungan pabrikan untuk pembalapnya. Di Giannantonio yakin masa depannya akan ‘cerah’ dalam beberapa hari kedepan dan menegaskan bahwa motor pabrikan adalah prioritasnya. “Hanya detail kecil yang masih perlu dinegosiasikan,” pungkasnya.