RiderTua.com – Pekan ini merupakan pekan yang membahagiakan bagi Alex Marquez. Pertama, pada awal pekan lalu pembalap berusia 28 tahun itu menandatangani kontrak baru berdurasi 2 tahun dengan Gresini Racing. Kedua, dia berdiri di podium bersama kakaknya Marc pada hari Minggu di GP Jerman dan membuat sejarah bagi keluarga Marquez.
Podium terakhir dua bersaudara terjadi di GP Imola pada 1997 dengan motor 500cc, ketika Nobuatsu Aoki finis ke-2 di depan Takuma Aoki yang hanya dikalahkan oleh Mick Doohan. 27 tahun kemudian, sejarah terulang kembali dengan Marquez bersaudara. Bagi Gresini, hasil tersebut merupakan double podium pertama sejak Assen pada 2005, saat itu bersama Marco Melandri dan Sete Gibernau.
Alex Marquez : Podium di Luar Ekspektasi, Secara Realistis Hanya Finis ke-7

Pada sprint hari Sabtu di Sachsenring, sepertinya bukan akhir pekan yang sukses bagi Alex Marquez. Dia melewati garis finis di posisi ke-9 sehingga mustahil naik podium pada balapan hari Minggu. Alex start balapan dari baris kedua grid. Dia mampu mempertahankan posisi tersebut, namun tertahan di belakang Franco Morbidelli (Pramac Ducati) hingga pertengahan balapan, yang kemudian mampu dia salip dalam duel yang memakan waktu. Setelah itu, tercipta celah antara dirinya dengan dua pemimpin balapan yakni Pecco Bagnaia dan Jorge Martin.
Dalam 5 lap terakhir, peristiwa berlangsung cepat. Di satu sisi, Marc Marquez menyerbu dari belakang untuk mengejar sang adik yang sudah menerima kenyataan bahwa dia harus merelakan posisi ketiganya. Di awal lap kedua dari belakang, Martin crash sehingga Alex Marquez ‘mewarisi’ posisi kedua. Kakaknya Marc Marquez mengambil tempat ini darinya beberapa tikungan kemudian.
Alex menjelaskan, “Saya tidak memperkirakan podium. Secara realistis, saya memperkirakan finis ke-7. Sampai saat itu, kami tidak memiliki kecepatan. Dari Sabtu hingga Minggu, kami melakukan beberapa perubahan yang membantu kami.
“Saya berpikir sesaat sebelum akhir bahwa saya tidak akan naik podium. Kemudian saya melihat Martin terjatuh. Seluruh tubuh saya gemetar. Saya tidak tahu harus berbuat apa lagi dan saya tersenyum di balik helm saya. Saya ingin melihat di mana Enea berada, sehingga tidak bisa menyerang lagi. Pada akhirnya saya dalam mode kontrol karena ban saya aus,” imbuh rider Spanyol itu yang sangat senang dengan podium pertamanya musim ini. Dia tidak bisa berbuat apa pun untuk menghentikan kakaknya Marc di dua lap terakhir.
Di klasemen, Alex Marquez mampu memantapkan dirinya di peringkat 10 dengan 79 poin. Sementara pemimpin klasemen Pecco Bagnaia (222) dan Jorge Martin (212) tidak terkejar untuknya, tapi dia mampu mengejar Aleix Espargaro (82 poin) dan Fabio Di Giannantonio (92 poin) yang ada di depannya.