RiderTua.com – Setelah meraih gelar dunia di Moto2 pada 2017, Franco Morbidelli naik ke MotoGP bersama Honda. Tahun berikutnya rider blasteran Brasil Italia itu pindah ke tim Petronas Yamaha. Dan pada 2020, Franky berhasil menjadi runner-up MotoGP. Dia pun dipromosikan ke tim pabrikan Yamaha. Namun 3 tahun terakhir merupakan tahun yang buruk baginya. Meski sempat tampil kuat di penghujung musim 2023, dia harus kehilangan tempatnya di Yamaha untuk Alex Rins.
Tak disangka, setelah didepak Yamaha Morbido malah mendapatkan tempat di tim Pramac dengan motor spek pabrikan Ducati bersama Jorge Martin. Di tim milik Paolo Campinoti itu, Morbidelli jelas berada di bawah bayang-bayang rekan sertimnya sekaligus pemimpin klasemen itu. Selain itu, dia mengalami cedera pada waktu yang paling krusial dan seluruh persiapan pramusim berlangsung tanpa kehadirannya. Faktanya, baginya menandatangani kontrak 1 tahun dengan tim Pramac bisa dikatakan sebagai sebuah keberuntungan.
Franco Morbidelli Bisa Bertahan dengan Ducati ke Tim VR46?
Masa depan Franco Morbidelli masih belum jelas, sementara kontraknya dengan Pramac akan berakhir akhir musim ini. Kemana dia akan berlabuh untuk 2025? Pertama, hampir pasti Marco Bezzecchi akan mendampingi Jorge Martin sebagai pembalap pabrikan Aprilia pada 2025. Ini artinya satu tempat di tim VR46 Racing milik gurunya Valentino Rossi akan kosong. Kedua, jika Pramac bergabung dengan Yamaha mulai 2025, keputusannya akan menjadi lebih mudah. Tetap menunggangi Ducati di tim VR46 Racing akan lebih menjanjikan ketimbang berada di tim satelit Yamaha.
Namun Morbidelli yang akan berusia 30 tahun pada akhir tahun ini, tidak bisa terlalu yakin. Meskipun diakui memiliki bakat luar biasa dan hubungan yang sangat baik dengan VR46, hanya pembalap yang secara teratur mencapai hasil yang bagus yang akan terpilih. Franky baru mencetak poin pertamanya bersama Ducati di seri ke-5 musim 2024 di Le Mans.
Finis di posisi ke-6 pada balapan terakhir di Mugello, merupakan indikasi lain bahwa Franky Morbidelli masih merupakan pembalap kuat yang harus diperhitungkan dan meskipun saat ini dia bukan pembalap pemenang dengan Ducati GP24, Ducati tampaknya tidak mau lagi kehilangan pembalapnya lagi, mengingat kepergian Enea Bastianini dan Martin serta kemungkinan kepindahan Bezzecchi ke Aprilia.
