RiderTua.com – Di Mugello, stewards FIM MotoGP kembali mengeluarkan beberapa keputusan kontroversial. Aleix Espargaro memiliki pendapat yang netral mengenai perdebatan manajemen penalti. “Ini sulit bagi saya karena saya tidak ingin berbicara buruk tentang mereka. Karena saya yakin mereka melakukan yang terbaik. Tapi stewards sekarang sudah berusia 20 tahun hingga hari ini. Kami membutuhkan seseorang yang baru saja selesai ikut balapan (fresh),” ungkap rider berusia 34 tahun itu.
Rider Aprilia itu melanjutkan, “Kami membutuhkan seseorang yang baru saja membalap, bukan tahun lalu atau 2 tahun lalu tapi juga tidak 25 tahun lalu. Ada yang paham MotoGP, ada yang ngerti gaya balap saat ini, ada yang tahu ban. Menurutku mereka membutuhkan seseorang seperti itu di sana. Mungkin mereka bisa terus melakukan pekerjaannya, tapi mereka membutuhkan orang lain yang tahu lebih banyak tentang MotoGP pada 2024.”
Aleix Espargaro : Personil Stewards FIM Harus Diganti dengan Mantan Pembalap Baru
Enea Bastianini melakukan aksi protes dengan mengabaikan long lap penalti yang diterimanya di Barcelona. Akibatnya dia dihukum lebih berat disana. Begitu juga rekan setimnya Pecco Bagnaia, penurunan 3 posisi grid yang diterimanya di Mugello karena menurut pendapat para steward dia telah mempengaruhi fyling lap Alex Marquez di menit-menit terakhir latihan hari Jumat juga memicu emosi.

Selain itu ada perdebatan lain di Mugello, yakni ketika Miguel Oliveira malah lolos dari penalti setelah menjatuhkan Fabio Quartararo saat sprint race. Keputusan stewards yang sangat meragukan itu membuat pembalap Yamaha itu sangat marah. Kritik terhadap stewards MotoGP pun melonjak ke rekor tertinggi. Meskipun penolakan Bastianini di Barcelona dapat dimengerti setidaknya dari sudut pandang logis, karena dia punya alasan untuk berargumen bahwa dia dipaksa keluar dari jalur.
Alex Marquez menghentikan lapnya dan menghabiskan beberapa detik menyuruh Bagnaia berhenti. Hal ini membuat sang juara bertahan itu kesal dan mengejeknya sebagai ‘pemain sandiwara’.
Ducati mengajukan banding atas hukuman tersebut tetapi gagal, lalu menyatakan bahwa mereka menerima keputusan tersebut.
Tapi Pecco tidak terima. “Saya masih frustrasi karena menurut saya itu konyol. Kami menunjukkan dengan jelas apa yang terjadi dan mereka tidak mengeluarkan penalti sampai saya berbicara dengan mereka. Saat saya berbicara dengan mereka dan mencoba membantu mereka dengan data untuk memahami apa yang terjadi, pengumuman penalti sudah dibuat. Ini sangat disayangkan. Kami tidak memiliki konsistensi dalam hal penalti.”
Pengurus stewards FIM yang dipimpin oleh Freddie Spencer (juara dunia kelas premier tahun 1982 dan 1985) tidak memiliki tingkat penerimaan yang tinggi di grid MotoGP.
Apakah Aleix Espargaro bersedia menjabat sebagai stewards FIM ? Dia mengklarifikasi bahwa orang itu bukanlah dia. “Di sisi lain, kita harus menghormatinya. Ini seperti ketika mereka memberi saya penalti atas kesalahan saya atas (Franco) Morbidelli. Saya membuat kesalahan besar, saya harus membayar denda 10.000 euro. Itu seperti mengatakan, ‘saya tidak mau membayar’. Tidak, kita harus tetap membayar. Bagi saya harus ada bendera hitam di Barcelona untuk Enea (karena tidak menghormati penalti),”
“Jika ingin mereka menghormati kita, maka kita juga harus menghormati mereka. Menghormati bukan berarti membiarkan segala sesuatunya apa adanya, juga bukan berarti menyetujui setiap keputusannya. Namun menghormati juga bukan berarti memanfaatkan setiap kelemahan para stewards untuk untuk membela diri dari setiap penalti,” pungkas pembalap yang akhir musim ini memutuskan pensiun dari MotoGP itu.
 
 






