RiderTua.com – Fabio Quartararo menorehkan hasil yang sungguh mengecewakan pada balapan akhir pekan di Mugello. Dalam kualifikasi rider Yamaha itu hanya mampu menempatkan M1 miliknya di posisi ke-15. Dalam sprint race dia gagal mencetak poin karena balapannya berakhir dengan crash. Alih-alih mampu mengumpulkan beberapa poin di balapan utama hari Minggu, El Diablo malah terdorong ke belakang dan melewati garis finis di posisi ke-18 tertinggal 30,6 detik dari pemenang Pecco Bagnaia (Ducati). Hanya Johann Zarco dan Luca Marini (keduanya Honda) serta Lorenzo Savadori (tes rider Aprilia) yang finis di belakangnya.
Apa yang menjadi kendala Quartararo di Mugello? Pembalap asal Prancis itu mengatakan ada beberapa alasan. Pertama, dia harus menghadapi masalah fisik. “Sejak pertengahan balapan dan seterusnya, saya mengalami masalah dengan lenganku dan akibatnya saya tidak dapat membalap dengan baik. Di trek seperti Mugello, lenganku berada pada batasnya. Itu adalah masalah umum yang harus kita selesaikan,” jawab rider berusia 25 tahun itu.
Fabio Quartararo : Arm Pump Bermasalah, Motor Sangat Kaku Saat Balapan

Saat ini Fabio Quartararo melihat tidak ada solusi yang menjanjikan untuk mengatasi masalah lengannya. “Sebenarnya, semuanya tampak baik-baik saja. Tapi saya sudah mengalami masalah lengan ini di Jerez dan sudah menjalani dua kali operasi dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini saya tidak tahu apa yang bisa saya lakukan,” ungkap Juara Dunia MotoGP 2021 itu.
Quartararo mengungkapkan bahwa ini bukanlah sindrom kompartemen stres yang biasa. Namun keluhan pada arm pumpnya juga terjadi karena tenaga yang berlebihan dan penyebabnya adalah karakteristik Yamaha. Kurangnya cengkeraman pada motor dan masalah pada mesin membuat motor sulit dikendarai dan berdampak buruk secara fisik.
Rekan setim Alex Rins itu melihat ada satu solusi untuk kembali ke kekuatan lamanya. “Prioritas kami adalah menemukan kembali feeling yang diberikan motor kepada kami di masa lalu,” tegas El Diablo.
Hal ini sulit dilakukan dengan motor saat ini, dan hilangnya cengkeraman karena keausan ban lebih berdampak dibandingkan pabrikan lain. “Kami tidak tahu mengapa cengkeraman kami jauh lebih sedikit dibandingkan yang lain. Secara umum, saya tidak menyangka motornya akan mengalami hal yang sama. Yakni sangat kaku selama balapan. Kami harus menganalisis, mengapa kami mengalami masalah sepanjang akhir pekan. Jika rider lain mengalami sedikit kehilangan cengkeraman ban, maka masalah yang sama akan lebih berdampak pada kami,” jelas pembalap yang kini berada di peringkat 13 dengan 32 poin dalam klasemen itu.
Quartararo melihat salah satu kemungkinan penyebab masalah tersebut adalah kesalahan dalam pengembangan M1. “Tahun lalu kami tidak mengalami masalah ini, tahun ini ada yang tidak beres,” pungkasnya.