RiderTua.com – Setelah kemenangan di sprint race yang sensasional pada hari Sabtu, Aleix Espargaro finis ke-4 pada race hari Minggu. Dalam perebutan podium ke-3 di GP Barcelona, pembalap Aprilia itu kembali menempatkan Marc Marquez di bawah tekanan besar. Tapi pada akhirnya rider Gresini Ducati itu berhasil menyalipnya dan Aleix tertinggal 0,052 detik.
Usai balapan, Marquez dan Espargaro saling berpelukan. Bahkan kemudian Marquez mengatakan bahwa sebenarnya dia ingin rekan senegaranya itu bisa naik podium.
Aleix Espargaro : Menunggu Hingga Marc Marquez Buat Kesalahan Tapi Aku Salah
Balapan tersebut tidak ideal bagi Aleix Espargaro yang sedang menjalani musim terakhirnya sebagai pembalap reguler MotoGP. Dari pole position, Aleix turun di posisi ke-5 di lap pertama dan kemudian terjebak di belakang Brad Binder. Saat menyalip pembalap Red Bull KTM itu di lap 11, selisih grup terdepan tiba-tiba jauh menjadi 4 detik.
Aleix Espargaro menjelaskan, “Saya jauh lebih kuat dengan ban soft. Sulit dengan ban medium, saya tidak pernah merasa kuat dengan ban itu. Saya tidak pernah bisa mengikuti rider-rider teratas. Saya mencoba untuk tetap berada di belakang Marc. Sejak awal saya tidak memiliki grip. Saya sering menagalami selip lalu memberikan tekanan tambahan pada ban, dan itu sangat intens. Bahkan saya tidak menyentuh gas sama sekali.”

“Dengan ban soft, saya bisa menjadi ancaman bagi Marc dan Pecco (Bagnaia) tapi dengan ban medium tidak ada peluang. Pecco dan Jorge (Martin) melakukan pekerjaannya dengan baik, dengan ban medium mereka meningkat pesat dibandingkan tahun 2023. Saya masih ingin menghemat ban karena saya tahu ini akan menjadi masalah. Meskipun saya mencoba untuk menegakkan motor dengan cepat, tidak ada yang berhasil. Di tengah balapan, dua rider di depan tiba-tiba crash. Bersama dengan Michelin dan tim, kami menyadari bahwa keausan ban juga akan banyak terjadi dengan ban softk. Itu bukan alasan, ada pembalap yang naik podium dengan ban medium,” imbuh rider berusia 34 tahun itu.
Mengenai duel saat melawan Marquez menjelang garis finis, Aleix mengatakan, “Saya mencoba segalanya. Marc tidak punya grip di tikungan kanan. Saya tahu saya lebih cepat di tikungan 13 dan bisa mencoba menyerangnya di tikungan 14. Tapi kupikir saya bisa menyebabkan banyak kekacauan di sana. Saya tidak ingin hal itu terjadi pada Marc dan di Catalunya. Posisi ke-4 sudah cukup bagus. Tapi saya ingin dekat dengannya sehingga saya menunggu dia membuat kesalahan, tapi Marc tidak membuat kesalahan dan malah mendapatkan podium.”
Mengenai peningkatan Ducati Desmosedici di Barcelona,kakak Pol Espargaro itu berspekulasi, “Ducati menominasikan Barcelona sebagai trek uji, mereka pasti meningkat. Mereka mengalahkan race time saya dari tahun 2023 dengan selisih 20 detik, itu gila! Saya mencoba segalanya, bertarung seperti singa. Di tengah balapan saya berpikir saya akan menghancurkan ban. Tahun lalu kami mendapat hasil 1-2 di sini, kali ini Ducati yang menang. Mereka memilih Barcelona sebagai trek uji sementara kami tidak.”