RiderTua.com – Di usia 34 tahun, Aleix Espargaro seperti berada di persimpangan jalan dalam karirnya. Pembalap senior asal Spanyol itu merupakan bagian penting dari proyek Aprilia MotoGP, bahkan pada saat Gresini masih di Aprilia dan ketika mesin terkadang perfromanya naik turun, ‘Pak RT’ sudah menjadi bagian dari keluarga Aprilia.
Dengan restrukturisasi departemen balap dan pemisahan yang jelas antara manajemen dan pengembangan teknis, Aprilia meraih kesuksesan bersama Aleix Espargaro. Sekarang terbayar karena mereka saling setia satu sama lain. Bersama-sama mereka bergerak dari barisan belakang lalu berada di lini tengah hingga sekarang berhasil mencapai puncak. Sekalipun Aleix tidak mampu memenangkan Juara Dunia di MotoGP, dia masih bisa meraih podium dan setidaknya merayakan 3 kemenangan MotoGP.
Aleix Espargaro : Jika Saya Bos Tim, Tim Impianku Pedro Acosta dan Jorge Martin
Apakah Aleix Espargaro memutuskan untuk menghabiskan 1 tahun lagi sebagai pembalap reguler atau sebagai tes rider setelah balapan di Barcelona? Terlepas dari pertanyaan itu, ketika Aleix ditanya bagaimana jika dia mempunyai hak suara dan memiliki tim MotoGP sendiri yang bekerja sama dengan para pembalap?
Kakak Pol Espargaro (tes rider KTM) itu menjawab, “Jika saya adalah bos tim, akan jelas bagi saya apa yang harus saya lakukan. Prioritas pertama adalah mengamankan Pedro Acosta. Tidak ada keraguan dalam benak saya bahwa dialah pemilik masa depan. Jika kita berpikir ke depan, kita tidak dapat membuat rencana tanpa Pedro Acosta. Ini akan berperan dalam 10 hingga 12 tahun ke depan. Itu pasti, Pedro akan berada di tim saya.”
Lantas siapa yang mengisi kursi kedua? “Dalam hal siapa pembalap tercepat nomor 1 saat ini, dia adalah Jorge Martin. Potensinya untuk memenangkan balapan, konsistensinya, dan kegigihannya menjadikannya pembalap terkuat bagi saya saat ini. Jadi tim impian saya, jika bisa saya katakan, Pedro Acosta dan Jorge Martin pastinya,” tegasnya sambil tersenyum.
Argumen yang masuk akal. Mengingat situasi saat ini, tentu saja mungkin bagi Martin untuk berlabuh di Aprilia. Tetapi apa pun keputusannya (tetap di Ducati atau pindah pabrikan tahun depan), rider asal Madrid itu akan membawa motornya berada di barisan depan mulai tahun 2025, dan yang pasti Acosta tidak akan menjadi rekan satu timnya. Setidaknya pada 2025, Acosta akan tetap duduk di atas KTM RC16 dan posisi Brad Binder sebagai rider tetap KTM masih kokoh.
Namun baik Jorge Martin dan Pedro Acosta masih memiliki waktu beberapa tahun ke depan. Penggabungan keduanya di bawah ‘manajer tim’ Aleix Espargaro secara teoritis mungkin terjadi.
