RiderTua.com – Kepala kru Paul Trevathan mengakui bahwa penampilan debut Pedro Acosta di MotoGP sangat mengejutkan. “Kesan pertama kami ‘wow’. Kami semua saling memandang dan berkata ‘what!’. Posisi tubuhnya, cara dia menggunakan segalanya. Sepertinya dia sudah menjadi pembalap besar selama 6 bulan. Dia sangat tertarik pada semua bagian teknis, lebih dari yang biasanya kita temui. Sentuhan pertama, seperti itu dan tidak takut serta memahami semua elemen ini dengan begitu cepat.. sungguh luar biasa,” ungkap mantan kepala kru Pol Espargaro itu.
Sebagai rookie MotoGP, Pedro Acosta menjadi sorotan di paddock. Penampilannya sangat mengesankan dengan berhasil meraih podium baik di sprint atau balapan utama dalam 3 dari 4 seri pertama musim 2024. Saat ini juara dunia Moto2 2023 itu menempati peringkat 4 dalam klasemen dan menjadi pembalap KTM teratas bahkan mengalahkan pembalap tim pabrikan Brad Binder dan Jack Miller dan juga rekan setimnya Augusto Fernandez yang sudah mengenyam pengalaman di MotoGP 1 tahun lebih dulu.
Kepala Kru Paul Trevathan : Pedro Acosta Cukup Cerewet

Pada saat yang sama, Paul Travathan juga mengatakan bahwa Acosta sangat menuntut dan merupakan pembalap yang perlu memiliki feeling yang baik dengan motornya untuk melaju dengan cepat. “Menurutku dia cukup cerewet dalam hal di mana kita meletakkan segalanya. Dia menggunakan tubuhnya dengan berbagai cara,” jelasnya.
Paul menambahkan bahwa bagi Pedro yang sangat penting asalah semua kontrol berada di tempat yang tepat dan dia bisa merasakan segalanya menjadi alami. Tidak sulit untuk mendapatkan posisi di atas motor, tetapi faktanya memiliki kebebasan untuk melakukan apapun yang dia inginkan.
“Ini adalah bagian yang harus kami konsentrasikan. Saya rasa kami belum mengembangkan gaya tertentu dan setiap kali dia mengendarai motor, dia melakukan sesuatu yang lebih baik. Saya belum melihat batasnya,” ujar Trevathan.
Seiring dengan tidak ditemukannya batasan, menurut Pedro Acosta dia belum banyak melihat perkembangan motornya karena saking cepatnya dia beradaptasi. “Karena tingkat pertumbuhannya dan seberapa besar peningkatannya, kami masih belum benar-benar menyentuh motornya. Kami melihat di mana posisi semua rider di Valencia, membuat starting point rata-rata dan kemudian kami mencoba mempertahankan paket dasar dengan cara yang alami. Menurutku kami telah mempertahankan dasar yang kuat dan dia telah mempelajari motornya dengan cara yang dapat dipercaya,” pungkas Paul Trevathan.