RiderTua.com – Meskipun hanya start dari posisi ke-10 di grid, Pedro Acosta mampu finis di posisi ke-2 dalam sprint yang kacau (banyak rider yang crash). Ini artinya, rookie dari tim GasGas Tech 3 itu meraih podium ketiganya di MotoGP berturut-turut. Namun Acosta tidak mampu mengulangi kesuksesan ini dalam balapan utama di depan fansnya yang luar biasa. Hal ini terutama disebabkan oleh startnya yang lambat dan beberapa ‘tekanan’ pada lap pertama.
Acosta menjelaskan, “Awal balapan sungguh sulit. Saya juga tidak start dengan baik. Saya tidak memiliki feeling yang sempurna dengan kopling, yang pertama kali saya rasakan. Itulah sebabnya, setelah pemanasan saya harus mengganti motor. Lalu ada tekanan di tikungan pertama dengan beberapa rival. Secara keseluruhan, lap pertama benar-benar bencana.”
Pedro Acosta hanya menempati posisi ke-17 setelah lap pertama. Rookie berusia 19 tahun itu menjelaskan bahwa sebenarnya balapan berjalan dengan baik. Namun sayangnya perasaannya tidak sama dengan motornya yang lain. Mereka sama, tapi feelingnya berbeda. Dia masih mampu mendapat banyak posisi, meski manuver seperti melawan Zarco menghabiskan banyak waktu. Namun pada titik tertentu Acosta berhenti menekan. Gap dengan barisan depan terlalu besar dan dia tidak ingin mengambil risiko besar. Dia memutuskan untuk puas finis ke-10, dan yang terpenting masih bisa mencetak poin.
Pedro Acosta juga berbicara tentang crash horror pada Minggu pagi, di mana GASGAS-KTM RC16 miliknya menabrak air fence. “Kondisi di pagi hari tidak mudah dan saya kesulitan memahami di mana trek yang masih basah dan dingin itu. Itu sulit dan mengecewakan karena saya harus berganti motor lain untuk balapan,” ungkap rekan setim Augusto Fernandez (gagal finis di GP Jerez) itu.
Ketika berbicara tentang performa pembalap KTM secara keseluruhan, Acosta menjawab, “Jujur, tidak ada gunanya memikirkan hal-hal kecil. Fakta bahwa kami tidak sekuat di Amerika bukan karena perilaku motor dengan tangki penuh atau pilihan ban. Semua motor dari Pierer Mobility Group di Jerez tidak sekuat di Austin.
Acosta bertahan di peringkat 4 dalam klasemen. Setelah finis ke-2 dalam sprint, sang Hiu Mazarron finis ke-10 dalam balapan utama. Di antara para rider RC16, Acosta tetap menjadi pembalap paling sukses di antara 4 pembalap.
This post was last modified on 29 April 2024 22:53
RiderTua.com - Lawan terberat setiap pembalap adalah rekan setimnya. Di GP Le Mans, Alex Rins dan rekan setimnya Fabio Quartararo…
RiderTua.com - Performa Honda RC213V masih jauh dari kata kompetitif dan permasalahannya tetap sama. Taka Nakagami adalah salah satu pembalap yang…
RiderTua.com - Meski meninggalkan tim pabrikan Honda, Marc Marquez menilai kepindahannya ke tim satelit Gresini merupakan sebuah langkah maju. Pada…
RiderTua.com - Mantan pembalap MotoGP Jorge Lorenzo berpendapat bahwa Ducati akan kehilangan salah satu pembalap MotoGP top mereka. Namun hal…
RiderTua.com - BAIC resmi hadir di Indonesia dan membawa dua mobil SUV unggulannya. Salah satunya adalah X55-II, dimana mobil medium…
RiderTua.com - Ducati sekali lagi menunjukkan kekuatannya sebagai pabrikan MotoGP dominan pada balapan akhir pekan di Le Mans. Sejak 2020, pembalap Ducati…
Leave a Comment