RiderTua.com – Manuel Poggiali meninggalkan pekerjaannya sebagai pelatih pembalap tim Gresini, tepat ketika Marc Marquez masuk ke dalam tim. Coach asal San Marino itu melepaskan kesempatan yang didambakan banyak orang, untuk mengawasi debut juara dunia 8 kali itu dengan Ducati. Dia malah pindah ke tim pabrikan Ducati untuk bertindak sebagai rider coach mereka.
Poggiali menegaskan dia tidak tergoda untuk menolak atau menunda panggilan dari tim pabrikan demi bekerja bersama Marc Marquez.
Mengapa Pelatih Pembalap Gresini Meninggalkan Tim Tepat Saat Marc Marquez Datang?
Manuel Poggiali menjelaskan, “Jujur saja ketika ada telepon dari Gigi Dall’Igna, yang saya kenal sejak zaman di Aprilia, saya garis bawahi di luar dugaan, karena saat itu saya sedang sangat fokus pada pekerjaan. Meski belum pernah bekerja sama, seseorang yang saya kenal, yang saya hormati, yang dikenal semua orang, yang punya kharisma, sulit bagi saya untuk tidak bergabung ketika dia memanggil saya.”
Poggiali adalah dua kali juara dunia dan kini memegang peran sebagai pelatih pembalap di MotoGP. Mengenai pekerjaan seorang rider coach dia mengungkapkan bahwa dia bekerja dari sisi lintasan, dia mencoba melihat masalah kritis terpenting apa yang dihadapi pembalap mereka dan untuk lebih memahami apa yang sedang terjadi.
“Sebagian, pembalap akan memberitahu bahwa ada kesulitan atau hal menarik untuk dicermati. Kita akan berusaha menyelesaikan masalah itu. Banyak juga yang berasal dari pekerjaan yang kita lakukan di rumah. Setiap pembalap berbeda, dia punya sejarahnya sendiri, karakteristiknya sendiri, kesulitannya sendiri, dan kelebihannya masing-masing,” imbuh rider coach berusia 41 tahun itu.
Poggiali melanjutkan, “Di trek di mana seorang pembalap belum pernah menang atau selalu berada dalam kesulitan, kemungkinan besar itu akan menjadi salah satu trek yang sulit. Jadi saya mencoba mengamati apa yang terjadi untuk mencoba mencari saran, ide, ide berbeda untuk meningkatkan performa. Kami bersama-sama menganalisis dengan dukungan seluruh tim dan kami mencoba menemukan solusi untuk mengoptimalkan segalanya semaksimal mungkin.”
Tahun ini Poggiali akan bekerja bersama Pecco Bagnaia dan Enea Bastianini. Musim lalu, dia membantu Fabio di Giannantonio dan Alex Marquez di Gresini. Meski akhirnya Diggia disingkirkan dari tim karena Marc Marquez, dengan performa kuatnya dia bersinar di penghujung musim 2023.
Poggiali menegaskan bahwa Fabio selalu memiliki kualitas hebat. MotoGP adalah kelas tersulit dan rumit di kejuaraan dunia. Perjalanannya mungkin sedikit lebih lama dibandingkan yang lain, tapi itu bagian dari balapan. Debutnya di MotoGP terlepas dari sedikit pengecualian, sulit bagi semua orang meskipun dia meraih pole position di Mugello.
Itu adalah perjalanan yang membawa Diggia menjadi dewasa, memahami apa yang harus dilakukan di trek, mengatur banyak hal, seperti ban, aspal, trek dan lainnya. Poggiali juga mendoakan Diggia sukses bersama tim VR46 karena dia menyukai sosoknya. Rider asal Italia itu memenangkan balapan pertama di Moto3 bersama Poggiali sebagai pelatih pada tahun 2018 di Brno.
“Saya juga cukup beruntung bisa mendampinginya dalam kesuksesan pertamanya di Moto2 pada 2018 dan Jerez pada 2021 serta di kelas MotoGP di Qatar tahun lalu. Saya telah mengikuti hampir seluruh karirnya di kejuaraan dunia, menjadi referensi ‘lintasan’-nya. Saya memiliki hubungan khusus dengannya, saya mendoakan yang terbaik untuknya,” pungkas Poggiali.
Catatan: Setelah sebelumnya disebutkan Manuel Poggiali menjadi pelatih kedua pembalap dari Gresini maupun Lenovo (sebelum seri Qatar), kini ada berita bahwa orang Italia itu hanya dipekerjakan untuk tim resmi saja (Lenovo)..
– https://www.corsedimoto.com/motomondiale/motogp/motogp-poggiali-a-fianco-di-bagnaia-e-marquez-non-vedo-conflitto-dinteressi/
– https://www.crash.net/motogp/news/1045694/1/motogp-rider-coach-who-left-gresini-just-marc-marquez-was-arriving
