RiderTua.com – Masa depan Pramac sebagai tim satelit Ducati dikabarkan belum terjamin. Untuk itulah santer dirumorkan bahwa para petinggi Pramac telah mengadakan pembicaraan dengan KTM dan Yamaha mengenai pemindahan proyek mereka.
Pramac memiliki klausul keluar dalam kontrak dengan Ducati yang memungkinkan mereka berhenti, dan bergabung dengan pabrikan rival pada tahun 2025. Pabrikan Borgo Panigale telah menetapkan batas waktu jeda musim panas bagi Pramac untuk menyelesaikan keputusan mereka.
KTM dan Yamaha Mencoba Membajak Pramac dari Ducati

Salah seorang sumber dari Pramac yang namanya dirahasiakan menegaskan, “Hampir 100 persen, kami akan melanjutkannya bersama-sama.”
Yang tak terduga bergabungnya Fermin Aldeguer, talenta muda Moto2 yang telah diumumkan penandatanganan kontraknya oleh Ducati. Rider berusia 18 tahun itu akan naik ke MotoGP bersama Ducati tahun depan, mereka mengonfirmasi tetapi tidak menyebutkan tim mana yang akan dia perkuat.
Pramac diperkirakan akan menjadi tempat berlabuhnya namun minimnya konfirmasi membuat keraguan terhadap masa depan tim. Jika Pramac memilih untuk pindah, Aldeguer jelas akan ditempatkan di tim satelit Ducati yang berbeda.
Saat ini dengan Jorge Martin dan Franco Morbidelli sebagai pembalapnya, Pramac dibekali Desmosedici dengan spesifikasi terbaru yakni motor terbaik di MotoGP saat ini. Namun Martin pasti akan meninggalkan tim milik Paolo Campinoti itu pada 2025, untuk pindah ke tim pabrikan Ducati atau pabrikan rival. Hal ini jelas menyisakan kekosongan bagi Aldeguer.
Opsi alternatif bagi Pramac, seperti diketahui Yamaha dan KTM sama-sama berusaha menambah tempat mereka di grid. Saat ini Yamaha hanya menjalankan dua motor tetapi ingin menambah tim satelit pada 2025. Saat ini KTM memiliki tim Tech3 GASGAS tetapi memiliki rencana pertumbuhan yang ambisius.
Sementara itu, tim satelit Ducati lainnya VR46 juga sedang memikirkan masa depan mereka. VR46 menggunakan Desmosedici berusia 1 tahun dan musim 2024 berjalan tak seperti yang mereka harapkan. Yamaha, di mana pemilik tim Valentino Rossi menjadi legenda dan menjadi brand ambassador juga menjadi pertimbangan bagi tim yang dipimpin Uccio Salucci dan Pablo Nieto itu.