Home MotoGP Pedro Acosta : MotoGP ‘Mudah’ Seperti Moto3, Bocil Ajaib Memang!

    Pedro Acosta : MotoGP ‘Mudah’ Seperti Moto3, Bocil Ajaib Memang!

    Pedro Acosta - Brad Binder - Jack Miller
    Pedro Acosta - Brad Binder - Jack Miller

    RiderTua.com – Pedro Acosta (19 tahun) merasa sangat nyaman dengan motor prototipe MotoGP, bahkan saat menyalip dia merasa seperti saat masih di Moto3.. ‘Mudah’ dalam artian tidak sesulit yang dia bayangkan, entah yang mudah itu motornya atau lawannya, karena yang dia asapi adalah pembalap sekaliber juara dunia papan tulis..eh papan atas.. Bahkan dua rider pabrikan KTM sendiri (Binder dan Miller) ‘dipermalukan’… sampai-sampai ada netizen yang menyebutnya bocil kematian..

    Hanya dalam balapan (utama) keduanya di MotoGP, Pedro Acosta berhasil naik podium di posisi ke-3 di GP Portugal. Rookie tim GasGas Tech3 itu berhasil menyalip Marc Marquez sekaligus berhasil mengalahkan juara bertahan Pecco Bagnaia. Balapan akhir pekan di sirkuit Algarve tidak semuanya berjalan mulus bagi Acosta. Pada hari Jumat, di posisi ke-11 dia nyaris gagal langsung masuk ke Q2. Namun kemudian dia berhasil menempatkan dirinya di posisi ke-7 di grid dalam kualifikasi.

    Pedro Acosta : Nyaman Saat Menyalip Rasanya Seperti Saat Masih di Moto3

    Pedro Acosta - Marc Marquez - Pecco Bagnaia
    Pedro Acosta – Marc Marquez – Pecco Bagnaia

    Pedro Acosta mengatakan, “Kita harus ingat bahwa saya masih berada di luar 10 besar pada hari Jumat. Akhir pekan menjadi tantangan tersendiri bagiku karena ini pertama kalinya saya mengendarai motor MotoGP. Makanya saya tertinggal cukup jauh di hari pertama.”

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Pada sprint race hari Sabtu, Acosta kembali mencetak poin setelah finis ke-7. Dan pada balapan utama 25 lap di hari Minggu, rider muda berusia 19 tahun itu juga melakoni start dengan cukup menjanjikan. Juara dunia Moto2 2023 itu mempertahankan posisi ke-7 di lap awal, setelah menang melawan dua rekan semerek KTM-nya Brad Binder dan Jack Miller.

    Acosta mengungkapkan bahwa dia hanya merasa nyaman saat menyalip. Feeling pada roda depan dan kepercayaan diri saat menyalip, mengingatkannya pada masa-masa di Moto3 dan saat di Red Bull Rookies Cup. Akibat crash yang dialami Maverick Vinales (Aprilia), akhirnya dia naik podium di posisi ke-3.

    Dalam usianya yang baru 19 tahun 304 hari, Acosta menjadi pembalap termuda ke-3 dalam sejarah kelas premier yang mencapai prestasi tersebut. Hanya Randy Malmo (1970/19 tahun 261 hari) dan Eduardo Salatino (1962/19 tahun 274 hari) yang lebih muda dalam debut podium mereka. Acosta juga berhasil menggusur Marc Marquez, yang pertama kali naik podium sebagai pemenang di GP Qatar pada 2013 dalam usia 20 tahun 49 hari.

    Bukan bagian dari konten editorial.

    “Saya tahu bahwa saya memiliki karakter yang tidak mudah selama balapan akhir pekan. Namun tim melakukan pekerjaan luar biasa dalam membantuku. Kita tidak dapat membayangkan betapa mereka bekerja di sore dan malam hari. Keesokan paginya, saya disajikan daftar panjang data yang menunjukkan bagian mana yang masih bisa saya tingkatkan. Saya sangat berterima kasih kepada mereka atas hal itu,” pungkas Acosta berterima kasih pada timnya.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini