RiderTua,com – Dari posisi ke-2, Nicolo Bulega mengalami start yang buruk dan kehilangan beberapa posisi. Namun dalam beberapa lap rider tim Aruba.It Ducati itu berhasil bangkit kembali dan mengambil alih sebagai pemimpin balapan dari Sam Lowes, setelah rider Marc DVS Ducati itu crash di tikungan 10 pada lap kelima. Sejak saat itu, bahkan Bulega mampu membangun keunggulan lebih dari 4 detik. Pada akhirnya, ini tidak cukup untuk mengamankan kemenangan karena Toprak Razgatlioglu (BMW) berhasil mengungguli Bulega di detik-detik terakhir race pertama di Catalunya. Dan rekan setimnya Alvaro Bautista (Ducati) finis di posisi ke-3.
Taktik Bulega adalah membangun keunggulan yang akan bertahan hingga akhir saat ban habis. Namun Razgatlioglu secara konsisten melaju dengan catatan waktu lebih cepat menjelang akhir. Pada awal lap kedua dari belakang (18 dari 20 lap), Toprak masih tertinggal 2 detik dari rider asal Italia itu. Baru beberapa saat sebelum garis finis, kemudian rider asal Turki itu menyalipnya karena ban belakang Bulega habis.
Nicolo Bulega mengungkapkan bahwa ban depan tahan lama tapi ban belakang habis. Jelas dia tidak senang karena dia memasuki lap terakhir sebagai pemimpin balapan. “Saya harus menekan pada dua atau tiga lap pertama karena saya lebih cepat dari rider di depanku. Tak lama kemudian, saya menemukan diri saya dalam situasi yang sempurna. Sejak saat itu saya memegang kendali penuh hingga lima lap sebelum balapan berakhir,” jelas Bulega.
Apakah Bulega sadar bahwa Toprak semakin mendekatinya di sepertiga akhir balapan? “Saya tidak tahu apakah itu dia. Yang saya lihat di pitboard hanyalah seseorang mendekatiku. Saya mencoba melakukan sesuatu, tetapi tidak ada yang berhasil. Lalu di awal lap terakhir saya mendengar Toprak dari belakang dan saat dia menyalipku, saya tidak berdaya. Saya tidak bisa melawan, tapi saya belajar banyak dari hal ini,” jawab Bulega.
Rider berusia 24 tahun itu mengungkapkan bahwa itu adalah balapan panjang pertamanya di mana dia harus mengatur ban. Bulega memimpin klasemen di Phillip Island dan segalanya berjalan baik baginya hingga lap terakhir, namun tidak lagi setelah itu. “Jika balapannya satu lap lebih pendek, taktikku pasti akan berhasil,” tegasnya.
Akankah Bulega akan mengubah strateginya pada balapan kedua? “Pertama kita harus melihat berapa suhu aspalnya. Kalau tetap seperti sekarang, tidak akan ada masalah. Jika cuacanya lebih dingin, segalanya akan berubah jika menggunakan ban yang samam” jawab rekan setim Juara Dunia Superbike dua kali berturut-turut Alvaro Bautista itu.
Sprint race pada hari Minggu, di mana ban belakang SCQ super lembut dari Pirelli dapat digunakan. “Ban kualifikasi adalah salah satu kemungkinannya. Alvaro, (Andrea) Iannone dan (Danilo) Petrucci menyimulasikan jarak sprint dengan ban. Saya akan mencobanya jika suhunya tidak terlalu tinggi,” ungkap Bulega.
Meski gagal meraih kemenangan di detik-detik terakhir, Bulega berbahagia karena berhasil memimpin klasemen. “Kita harus mengakhiri kejuaraan sekarang,” ujarnya spontan yang membuat beberapa orang di sekitarnya tertawa. “Ini baru balapan akhir pekan kedua dan kejuaraan masih panjang. Ada banyak ‘nama besar’ yang ambil bagian,” pungkas Bulega.
RiderTua.com - Matteo Flamigni dikenal sebagai ahli telemetri dari legenda MotoGP Valentino Rossi. Setelah pembalap asal Italia itu pensiun, Flamigni…
RiderTua.com - Salah satu motor keren yang ikut mejeng di gelaran EICMA 2024 bulan November kemarin, Italjet Speedster 2025 baru…
RiderTua.com - Meski meraih juara dunia MotoGP pada 2021 berkat Fabio Quartararo, Yamaha belum pernah memenangkan balapan lagi sejak GP…
This website uses cookies.
Leave a Comment