Home MotoGP Mengapa GP Qatar Semakin Menunjukkan Bahwa Ducati Lebih Dominan di MotoGP dari...

    Mengapa GP Qatar Semakin Menunjukkan Bahwa Ducati Lebih Dominan di MotoGP dari Sebelumnya?

    Martin Pecco
    Martin Pecco

    RiderTua.com – Brad Binder dan Aleix Espargaro memang seperti mempunyai momen sendiri di GP Qatar, tetapi tetap Ducati-lah yang berkuasa. Jorge Martin dan Francesco Bagnaia masing-masing menang di sprint dan balapan utama di sirkuit Lusail. Namun dominasi Ducati jauh melampaui pemenang balapan, karena kehadiran mereka sangat terasa di 10 besar.

    Martin memenangkan sprint di depan Brad Binder (KTM) dan Aleix Espargaro (Aprilia), tetapi posisi ke-4 hingga ke-7 semuanya adalah pembalap Ducati. Di grand prix, Pecco menunjukkan kualitas nomor 1-nya dengan meraih kemenangan mengungguli Binder, namun cengkeraman Ducati di posisi teratas bahkan lebih impresif. Martin finis ke-3 dan memimpin 5 pembalap Ducati lain yang finis di belakangnya dengan Marc Marquez P4 dalam debutnya bersama tim Gresini.

    Mengapa GP Qatar Semakin Menunjukkan Bahwa Ducati Lebih Dominan di MotoGP dari Sebelumnya?

    Pecco Bagnaia - Jorge Martin - Marc Marquez
    Pecco Bagnaia – Jorge Martin – Marc Marquez

    Namun terlepas dari posisi penyelesaian akhir, baik itu GP24 atau GP23, masih merupakan motor terbaik di grid. Selama bertahun-tahun top speed tidak menjadi masalah, namun cengkeraman tajam, cornering speed, dan kemampuan pengereman motor merekalah yang bikin para rivalnya pusing.

    Binder harus bekerja keras untuk finis ke-2 di kedua balapan, tetapi jika menyangkut balapan yang lebih panjang, keausan ban sepertinya juga menguntungkan Ducati.

    Untuk memperkuat argumen ini, berikut adalah beberapa statistik yang Ducati berikan untuk membantu pembalapnya selama GP Qatar:

    • Kemenangan Bagnaia membuatnya menjadi juara dunia pertama yang memenangi balapan pembuka musim setelah memenangi grand prix terakhir 2023, sejak Jorge Lorenzo pada 2015/16.
    • Kemenangan Bagnaia di Qatar juga merupakan kemenangan ke-10 berturut-turut Ducati di seluruh balapan, sebuah rekor baru bagi merek Italia dan rekor MotoGP.
    • Setelah terseok-seok di musim 2023 (masih bersama Repsol Honda), finis ke-4 Marc Marquez menjadi hasil terbaiknya sejak P2 di Phillip Island (2022).
    • Kemenangan Jorge Martin dalam sprint adalah kemenangannya yang ke-10 dari 20 balapan dan kemenangan sprint Ducati ke-17 dalam jumlah balapan yang sama.
    • Total 19 kemenangan yang ditorehkan Pecco Bagnaia di MotoGP hanya terpaut 4 dari perolehan Casey Stoner di Ducati.
    • Dengan kombinasi Peccoa dan Martin untuk meraih podium ganda, rekor podium beruntun Ducati diperpanjang menjadi 47 dengan setidaknya 1 pembalap naik podium.

    Meski kecepatan balapan terus menjadi kekuatan besar Ducati, performa mereka dalam satu lap juga tetap lebih baik dibandingkan pabrikan lain. Ini adalah kombinasi yang terbukti ‘mematikan’ karena pabrikan seperti KTM dan Aprilia paling dekat sebagai penantang, namun kesulitan untuk melakukannya secara konsisten.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini