RiderTua.com – Davide Brivio berujar bahwa Aprilia harus memanfaatkan keunggulannya, sebelum Yamaha dan Honda pulih sepenuhnya.. Dari tim Alpine F1, Davide Brivio kembali ke MotoGP sebagai manajer tim satelit Trackhouse Aprilia. Bos asal Italia itu akan melakukan debutnya di tim tajir asal Amerika itu pada GP Qatar akhir pekan ini. “Senang bisa bermitra dengan Aprilia. Tentu saja, sekarang di MotoGP Ducati sangat kuat. Mereka mendominasi kejuaraan tahun lalu dan mereka adalah motor yang ingin dikalahkan semua orang. Tapi menurut saya Aprilia berada di posisi yang bagus untuk menjadi penantang Ducati, bersama KTM. Jadi itu juga sangat menarik, mencoba menantang pembalap kuat yang mendominasi. Itulah mengapa, kami senang bisa bersama Aprilia saat ini,” ujar bos berusia 59 tahun itu,
Brivio juga terkesan melihat Aprilia memimpin dengan beberapa aerodinamisnya. “Dengan motor 2024, ada banyak perbaikan pada bagian aerodinamis. Sebenarnya dari apa yang saya lihat, Aprilia sudah ditiru oleh pabrikan lain. Jadi itu bagus! Itu sudah merupakan sebuah prestasi yang bagus ,” imbuhnya.
Davide Brivio : Harus Memanfaatkan Keunggulan Aprilia Saat Ini Sebelum Yamaha dan Honda Pulih Sepenuhnya

Davide Brivio menambahkan, “Jadi menurut saya, dengan Aprilia kami berada dalam posisi menjadi penantang yang serius. Tentu saja Ducati butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa berada di posisi ini. Jadi mudah-mudahan Aprilia menempuh jalur yang sama, tanpa meremehkan pabrikan lain seperti KTM.”
Namun Brivio juga memperkirakan bahwa pabrikan Jepang yang kesulitan akan pulih, berkat konsesi teknis yang baru. “Untuk saat ini, Yamaha dan Honda sedang dalam proses pemulihan. Mungkin kami harus memanfaatkan keunggulan saat ini sebelum mereka pulih sepenuhnya. Tapi seperti yang saya katakan, saya senang bersama Aprilia karena menurut saya saat ini adalah salah satu motor terbaik,” tegasnya.
Duo pembalap Trackhouse yakni Miguel Oliveira dan Raul Fernandez, akan memulai musim dengan motor RS-GP 2024 dan 2023. Brivio percaya bahwa aerodinamika yang semakin penting sejak masa jabatan Brivio sebelumnya di Suzuki, juga berarti perubahan motor yang jauh lebih besar dari tahun ke tahun.
Brivio menjelaskan, “Sejauh yang saya bisa lihat, dalam beberapa tahun terakhir, dengan perkembangan aerodinamis ini, mungkin sekarang para pembalap harus mengembangkan keterampilan yang berbeda, cara mengendarai motor yang berbeda. Kita bisa melihat bahkan dalam merek yang sama, mungkin kita memiliki dua pembalap, mereka berdua bisa sangat senang atau mungkin yang satu senang dan yang lain tidak bisa menyesuaikan diri. Karena kita selalu perlu menyesuaikan gaya balap kita dengan aerodinamis dan perangkat (ride height/ketinggian berkendara) dan sebagainya. Itu adalah variabel lain.”
“Jadi saya punya kesan, saya tidak akan mengatakan olahraga yang berbeda, tapi kita memerlukan pendekatan yang berbeda dari beberapa tahun lalu di mana motornya berevolusi tetapi kurang lebih selalu merupakan motor yang sama (dari tahun ke tahun). Mesin lebih baik, sasis lebih baik. Sekarang langkahnya jauh lebih besar dan akibatnya lebih sulit bagi pembalap untuk beradaptasi dengan semua hal tersebut,” lanjutnya.
Bahkan Brivio menggambarkan Oliveira yang berganti motor dari RS-GP22 ke RS-GP24 sebagai ‘hampir seperti berganti pabrikan’. “Miguel melompat dari motor versi tahun 2022 ke 2024. Tampaknya ini merupakan lompatan besar baginya. Perasaanku seperti dia berganti merek! Benar atau tidak… Kita harus bertanya padanya. Tetapi maksud saya ini bukan sekadar evolusi, ini lompatan besar. Dan ini memberi tahu kita seberapa besar perbedaan antara satu motor dengan motor lainnya, dalam 1 atau 2 tahun,” ungkap mantan manajer tim Suzuki itu.
Finis ke-4 di GP Inggris adalah hasil terbaik Oliveira (pemenang MotoGP 5 kali bersama KTM) bersama tim RNF selama musim 2023 yang diganggu cedera. Sementara rekan setimnya Raul Fernandez berhasil finis ke-5 di balapan akhir musim di Valencia sebagai hasil terbaiknya pada 2023.
Aprilia berhasil memenangkan 3 balapan MotoGP sejak awal 2022 bersama Aleix Espargaro yang kembali membentuk tim pabrikan bersama Maverick Vinales.