Home Otomotif Toyota Yaris Cross Bermesin Bensin Bakal Disuntik Mati?

    Toyota Yaris Cross Bermesin Bensin Bakal Disuntik Mati?

    Toyota Yaris Cross Top Gear Philippines1
    Toyota Yaris Cross Top Gear Philippines1

    RiderTua.com – Toyota dan dua mobil hibridanya sudah cukup sukses terjual di Indonesia. Termasuk Yaris Cross yang dijual dengan harga lebih terjangkau dari Kijang Innova Zenix Hybrid, dimana peminatnya cukup tinggi. Namun Toyota melihat performa penjualan Yaris Cross bermesin bensin malah sebaliknya. Sehingga mereka mempertimbangkan untuk menyuntik mati model yang satu ini.

    Toyota Yaris Cross HEV Banyak Dicari Oleh Konsumen

    Sejak pertama kali dirilis tahun lalu, Yaris Cross sukses menjadi pusat perhatian di pasar SUV kompak di Indonesia. Tidak hanya berupa versi crossover dari Yaris, mobil Toyota yang satu ini juga merupakan mobil hybrid rakitan lokal kedua setelah Kijang Innova Zenix Hybrid. Modelnya juga laris terjual di pasarnya sejauh ini.

    Tapi jika diperhatikan, penjualan model hibridanya jauh lebih tinggi ketimbang mesin bensin. Sebenarnya ini bukan menjadi sesuatu yang mengejutkan lagi, mengingat mobil hybrid selalu lebih laris terjual jika dibandingkan dengan mobil bensin. Toyota sendiri selalu menghentikan penjualan varian konvensionalnya, seperti yang dilakukannya terhadap Corolla Cross dan C-HR.

    Toyota Yaris Cross Bermesin Bensin Bakal Disuntik Mati?
    (Toyota Astra Motor)

    Paling Laris

    Jadi ada kemungkinan mereka juga akan melakukan hal serupa terhadap Yaris Cross dalam keadaan yang sama. Tentunya Toyota tidak bisa menghindarinya lagi, mengingat permintaan di pasarnya sudah jauh berbeda jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Walau setidaknya kini konsumen semakin tertarik dengan mobil ramah lingkungan.

    Yaris Cross bermesin bensin versi global disebut akan disuntik mati mulai bulan Desember tahun ini. Entah apakah versi Asia Tenggara bakal menyusul, walau ini terlalu dini untuk dilakukan mengingat modelnya yang baru berumur hampir setahun. Sehingga Toyota mencari waktu yang tepat untuk memutuskannya agar nantinya mereka tidak kehilangan pasarnya.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini