Categories: MotoGP

Pro Kontra Berbagi Data Sesama Pembalap Ducati Apa? Bingung!

RiderTua.com – Ducati punya 8 motor, 8 pembalap dan 8 data berbeda… meskipun dengan 4 motor baru (GP24) dan 4 motor lama(GP23) di grid.. Namun kebijakan tim merah itu adalah semua pembalap bebas berbagi data, saling contek alias boleh melihat data semua pembalap. Namun cara ini ada kurang dan lebihnya ada sisi positif dan negatifnya, karena pertama motor tidak sama, karakter atau gaya balap tentu tidak sama dan tidak bisa dipaksakan untuk sama bukan.. Ternyata bahkan kebebasan melihat data ini ada kekurangannya: pembalap yang ‘mencotek’ justru akan bingung menerapkannya, seperti yang diungkapkan salah satu pembalap berikut ini..

Pro Kontra Berbagi Data Sesama Pembalap Ducati Apa?

Alex Marquez

Saat Alex mengendarai Ducati Desmosedici GP dan sudah dua tahun di tim Gresini tidak ada lagi alasan tidak bertarung untuk podium teratas, “Memenangkan balapan? Mengapa tidak. Memenangkan balapan atau naik podium adalah tujuannya. Tahun lalu ada momen yang lebih baik atau lebih buruk, tapi kami selalu berusaha keras. Dan tahun ini jika kita terus bekerja dan konsisten kita bisa melakukannya,” katanya.. Di Malaysia dia nyaris lolos, karena Bastianini sangat cepat akhir pekan itu, tapi di tahun kedua dengan motor yang sama akan lebih mudah…

Mengenai filosofi Ducati dalam berbagi data di antara seluruh pembalap merek tersebut, Alex Marquez menyoroti pro dan kontranya. “Berbagi data merupakan sebuah keuntungan dan kerugian pada saat yang bersamaan. Anda bisa mendapatkan banyak informasi dan referensi, tetapi Anda bisa jadi bingung. Anda menjadi terobsesi untuk membandingkan satu orang dengan orang lain. Pengalaman saya adalah selalu menggunakan dua hal yang sama sebagai referensi. Pecco dan Martin adalah orang-orang yang paling saya perhatikan tahun lalu. Itu adalah gaya balap yang berbeda dan kita harus memahaminya.”

Jadi belum tentu dengan banyaknya data pembalap, membuat mereka dengan mudah mencontek dan ‘auto’ kencang, karena dalam hal tertentu gaya balap jelas berbeda. Cara mengambil tikungan yang berbeda, namun sisi positifnya pembalap yang cerdas bisa mengamati kelebihan rekan semerek dan kemudian mengalahkannya dengan caranya sendiri. Memperkuat sektor dimana merupakan kelemahan lawan.. contohnya bisa mengetahui di bagian mana Pecco kuat dan membuat tandingannya di sektor lain. Bagi Ducati sendiri ini jelas keuntungan karena sesama pembalap Ducati sendiri saling bersaing dan semakin maningkat.. membuat standart semakin tinggi..

This post was last modified on 19 Februari 2024 18:16

Tags: Ducati
ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Hasil Sprint Race MotoGP Prancis 2024

RiderTua.com, Le mans, Hasil Sprint Race MotoGP Prancis 2024 — Rider Prima Pramac, Jorge Martin, keluar sebagai pemenang Sprint Race…

11 Mei 2024

Jorge Martin : Saya Bisa Memahami Jika Ducati Memilih Marc Marquez, Tehnik Marketing!

RiderTua.com - Jorge Martin mengaku akan bisa memahami jika Ducati lebih memilih Marc Marquez untuk tim pabrikan 2025. Menurut rider…

11 Mei 2024

Marco Bezzecchi : Salah Pilih Ban Saya Minta Maaf Kepada Tim

RiderTua.com - Setelah naik podium di Jerez dan berbekal kemenangan di Le Mans pada 2023, Marco Bezzecchi memasuki hari pertama latihan…

11 Mei 2024

Joan Mir Kecewa : Tidak Ada Hal Baru Tidak akan Banyak Berubah

RiderTua.com - Joan Mir hanya menempati posisi ke-18 pada latihan hari Jumat di Le Mans tertinggal 1,133 detik dari pembalap…

11 Mei 2024

Pedro Acosta : Pemilihan Ban yang Tepat Menyelamatkan dari Crash

RiderTua.com - Dalam wawancara usai latihan hari Jumat di Le Mans, Pedro Acosta terlihat sangat tenang. Tentu saja dengan dua…

11 Mei 2024

Hasil Kualifikasi MotoGP Prancis 2024 : Meski Jatuh Martin Raih Pole di GP Prancis

RiderTua.com, Le mans - Jorge Martin merebut posisi start terdepan (pole position) untuk balapan MotoGP Prancis, meskipun sempat terjatuh di…

11 Mei 2024