RiderTua.com – Selama 11 tahun terakhir, kolaborasi Marc Marquez dan tim Repsol Honda mengukir kisah sukses yang sangat fenomenal di MotoGP. Pada 26 November 2023, Marc menjalani balapan terakhirnya dengan Honda RC213V di GP Valencia. Setelah lebih dari satu dekade, superstar MotoGP itu menutup salah satu babak tersukses dalam sejarah kejuaraan dunia balap motor.
Calon pembalap tim Gresini Ducati ini berbicara tentang bagaimana dia berkembang dalam 11 tahun di tim Repsol Honda dan betapa pentingnya tim asal Jepang itu dalam hidupnya.
Marc Marquez menjelaskan, “Sejak awal, Tim Repsol Honda adalah tim yang membentuk karier dan hidupku. Mereka akan tetap seperti itu selamanya. Saya bersama mereka selama 11 tahun dan bersama-sama kami memenangkan 6 gelar juara dunia. Saya tidak akan pernah bisa melakukan itu dengan tim lain. Mereka akan selalu menjadi tim yang paling sukses bersamaku, baik secara pribadi maupun olahraga.”
Marc Marquez : Keputusan Meninggalkan Honda Tak Mungkin Saya Lakukan di Usia 23 atau 24 Tahun
Apa yang membedakan Marc Marquez tahun 2013 dulu dengan Marc sekarang? “Saya banyak belajar terutama dari kritikan yang kurang baik. Kita tidak dapat membandingkan pembalap berusia 20 tahun dengan pembalap berusia 30 tahun. Sekarang semua ide di kepalaku jauh lebih jelas dan matang. Keputusan untuk meninggalkan tim seperti itu, tidak mungkin dilakukan pada usia 23 atau 24 tahun. Saya belum cukup dewasa untuk melakukan hal itu,” ungkap rider berusia 30 tahun itu.

Sejak mengalami patah lengan atas di Jerez pada tahun 2020, Marc Marquez harus mengalami banyak cedera dan kemunduran. Meski demikian, dia menegaskan, “Karakter dan senyumanku masih sama seperti dulu. Namun keinginanku untuk menang pada khususnya, tetap tidak terpatahkan. Saya di sini untuk menang. Baik di dalam maupun di luar lintasan. Saya melakukan apa yang saya rasa benar dan apa yang perlu dilakukan untuk naik ke posisi terdepan. Oleh karena itu, saya tidak akan pernah menyesali keputusan ini.”
Marc Marquez sukses memenangkan 85 balapan (59 kali di kelas premier). Mengenai strategi bagaimana caranya bisa sukses, kakak Alex Marquez itu mengungkapkan, “Saya sering kali bukan yang tercepat dalam balapan. Saya menang karena saya yang paling pintar atau karena saya mengatur balapan dengan cara yang berbeda dari rider lain. Untungnya, saya telah meraih begitu banyak kemenangan sehingga saya tidak ingat satu per satu, itu pencapaian yang bagus.”
Tampaknya berat bagi pembalap asal Cervera Spanyol itu untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Tim Repsol Honda setelah 11 tahun bersama. “Apa yang akan saya rindukan? Semuanya. Saya akan merindukan pit, warnanya, orang-orangnya dan motornya, semuanya. Saya belum mengetahui hal lain sejak saya memulai MotoGP. Jadi pertanyaannya adalah apa yang tidak akan saya lewatkan?” pungkas Marc Marquez.