RiderTua.com – Kedatangan Franco Morbidelli ke Prima Pramac Racing untuk MotoGP musim 2024 akan menjadi peluang besar bagi pembalap asal Italia yang mengendarai Ducati Desmosedici GP24 terbaru. Ducati akan memiliki lima pembalap Italia di barisannya, Pecco Bagnaia dan Enea Bastianini di tim resmi Ducati, dan sekarang Morbidelli sebagai rekan setim Jorge Martin. Kemudian di VR46 ada Bezzecchi dan Diggia yang juga dari Italia, hanya di Gresini yang memakai duo Spanyol di barisannya..
Franco Morbidelli : Akademi VR46 Menjadi Acuan di Italia
Jadi, setelah satu tahun di Honda dan empat tahun di Yamaha, kini langkah selanjutnya adalah menaklukkan motor ini, Ducati Desmosedici, yang menjadi referensi bagus di grid kategori utama MotoGP. Pembalap yang pernah menjadi bagian dari Yamaha ini berbicara tentang masalah mesin merek tersebut.. “Masalah di Yamaha serupa dengan tahun lalu.. Tahun lalu Quartararo mampu mengatasi kelemahan paket tersebut, namun tahun ini tidak seperti itu. Masalah yang juga dihadapi oleh tim Jepang lainnya, Honda: Yang jelas, sepertinya masalah Jepang karena kedua pabrikan Jepang itulah yang paling banyak bertarung di lintasan..”
Sekarang Franco bergabung dengan Ducati, di mana dia mempunyai teman-teman baik dari akademi yang sama, mereka juga berlatih bersama… “Saya bersemangat, akhirnya, mungkin sekarang kita bisa berbicara dalam bahasa yang sama ketika kita berlatih.. Kami berlatih bersama dan menantang satu sama lain 100% dari waktu kami bersama, dan ini merupakan suntikan motivasi dan energi yang luar biasa, dan sekarang terlebih lagi jika kita melakukan hal yang sama dengan motor yang sama”.
Morbi melanjutkan pembicaraannya tentang Akademi VR46.. “Ada banyak hal yang menjadikan akademi VR46 hebat. Kami adalah referensi di Italia. Mereka mampu melahirkan banyak juara, banyak pembalap hebat,” katanya..
Pembalap baru Pramac ini juga menegaskan bahwa dia menyukai gaya balap rivalnya, Brad Binder dan Jack Miller, pembalap KTM… “Itu adalah gaya balap yang indah dan sangat-sangat sulit melakukannya di MotoGP. Mungkin mereka harus membuat lebih banyak motor yang cocok dengan gaya balap seperti itu,, ”
Isu lain yang ditanggapi Morbidelli adalah aerodinamika yang banyak dibicarakan dan dikritik di MotoGP.. ““Dahulu kala di MotoGP, pengereman sangatlah rumit. Nah, itu masalah yang hilang sama sekali dengan aerodinamika. Sehingga pengereman, kenyamanan, dan keamanannya sangat meningkat,” aku pembalap Italia itu.
