RiderTua.com – Terkadang tidak mudah bagi Luca Marini. Meskipun menjadi saudara dari Valentino Rossi yang tentu saja mempunyai keuntungan, Vale adalah bayangan yang sangat kuat yang dapat digunakan untuk membuat kesan tersendiri, sebuah dinamika kompleks yang semakin ditekankan oleh hasil balapan untuk tim VR46 Racing, bukan sebagai saudara, namun nilai-nilai dalam balapan. Selain itu, melihat rekan setimnya Marco Bezzecchi secara teratur mengangkat nama VR46 Racing ‘menggema’ di MotoGP, yang bagi Marini secara harfiah mungkin nampak meremehkannya juga. Singkat kata, meskipun koneksi sebagai adik Rossi tersebut mungkin telah membantu menempatkan Marini di jalur yang benar dalam karir MotoGP-nya, dia bisa dibilang sekarang harus bekerja dua kali lebih keras untuk memastikan namanya tetap bersinar sesuai dengan kemampuannya sendiri.. Salah satu kesempatan melepas bayangan kuat Valentino adalah membalap untuk tim Repsol Honda, dia akan ‘dilepas’ sendiri, tanpa satupun kru yang bisa dia bawa dari tim VR46.
Luca Marini dan Bayang-bayang Kuat Valentino Rossi

Namun dia tentu saja Marini masih bisa dikatakan menuju ke arah yang benar. Setelah tahun pertama sebagai rookie MotoGP yang sedikit goyah pada tahun 2021 diikuti oleh tahun kedua 2022 yang lebih solid, Marini menemukan alurnya pada tahun 2023 dengan mengendarai VR46 Racing Ducati GP22 yang berusia satu tahun lebih lama dari motor tim resmi.
Marini tetap bisa bertahan bahkan ketika rekan setimnya Bezzecchi menarik semua perhatian selama paruh pertama musim ini dengan menempati peringkat ketiga dunia, Marini terbukti mampu mengimbangi rekan senegaranya asal Italia itu dalam hal kecepatan di sebagian besar balapan yang digelar.
Luca adalah seorang ‘kualifikator’ yang kuat, suatu sifat yang membawanya ke pole position pertamanya di MotoGP di GP Mandalika – Indonesia dan kemudian GP Qatar.. Hasil terbaik Marini sering ditemukan dalam balapan Sprint, sebuah balapan dengan jarak yang lebih pendek, namun dia punya kecenderungan untuk ‘mundur’ pada balapan Minggu.
Meski begitu, Marini menginjakkan kaki di podium untuk pertama kalinya musim ini, memecahkan rekornya sendiri sejak awal, di Sirkuit Amerika dengan lajunya ke posisi kedua, sebelum menambahkan podium berikutnya dengan finis di posisi ketiga pada putaran kedua terakhir musim ini di Qatar.
Dengan sepak terjangnya ini membawa Marini ke posisi kedelapan di klasemen, ini adalah platform yang akan dia gunakan untuk memulai babak barunya bersama Repsol Honda pada tahun 2024… waktu akan membuktikan apakah dia dapat menggemakan kesuksesan saudaranya yang dulu berjaya juga di Honda, namun dengan caranya sendiri. Karena zaman sudah berbeda, teknologi berkembang dan tingkat persaingan tidak bisa dihadapi dengan cara seperti dulu lagi. Bisa saja dengan kemampuan analitis Marini dia lebih bersinar di Honda, atau sebaliknya?.. Kita hanya bisa menunggunya selama dua tahun pembuktian..