RiderTua.com – Kini Wuling memiliki dua mobil listrik rakitan lokal di Indonesia. Baik Air EV maupun Binguo EV sama-sama mendapat sambutan baik dari konsumen, dan dijual dengan harga cukup terjangkau. Karena ini, Wuling tidak terlalu bergantung pada impor mobil secara CBU. Bahkan mereka tidak mempertimbangkan untuk melakukannya karena sejumlah alasan tertentu.
Wuling Merakit Mobil Listriknya Secara Lokal
Di pasar mobil listrik, sebagian besar model yang dijual di Indonesia merupakan model impor dalam bentuk CBU. Walau ini bukan menjadi sesuatu yang mengejutkan, sebab kebanyakan produsen belum memiliki fasilitas perakitan mobil listrik disini. Namun merek seperti Hyundai hingga Wuling mulai memproduksinya secara lokal.
Meskipun Hyundai kini merakit Ioniq 5, mereka menjual Ioniq 6 yang didatangkan dalam bentuk CBU. Sebenarnya boleh-boleh saja produsen yang memiliki mobil listrik rakitan lokal untuk tetap menjual mobil listrik CBU. Namun Wuling tidak terlalu tertarik untuk mengimpor mobil listriknya dari luar negeri, meski mereka sebenarnya memiliki lebih banyak model yang dijual.

Sudah Ada Fasilitasnya
Salah satunya Starlight, mobil sedan listrik yang cukup menarik perhatian karena desain serta kenyamanan yang diberikannya. Model ini dijual dengan harga sekitar Rp 200 jutaan di kampung halamannya, dan bisa dikatakan harganya ini jauh lebih terjangkau ketimbang sedan yang dijual di Indonesia. Namun tetap saja, Wuling belum tertarik untuk mengimpor mobil listrik, terlebih mereka sudah memiliki fasilitas perakitannya disini.
Kalau dilihat, penjualan Air EV hingga Binguo EV memang cukup bagus, dengan Air EV yang bisa terjual ratusan unit per bulannya. Wuling mengaku sudah terbantu dengan penjualan Air EV, tapi jelas hanya menghadirkan satu model saja masih belum cukup. Apalagi pasar mobil listrik masih sangat luas dan memiliki potensi besar.
Wuling tidak hanya berjualan mobil listrik saja, tetapi juga sekaligus merakitnya. Mereka juga mengusahakan untuk membangun stasiun pengisian dayanya di Tanah Air.