RiderTua.com – Meski sempat terjatuh, wajah Pedro Acosta terlihat sumringah di hari pertamanya menunggangi KTM RC16 pada tes MotoGP di Valencia. Juara dunia Moto2 2023 yang menunggangi motor ‘berseragam’ GASGAS itu bercanda bahwa akhirnya dia terjatuh setelah mencoba meniru cornering speed Maverick Vinales dan Alex Rins di tikungan terakhir.
“Crash itu terjadi karena saya melakukan kesalahan di tikungan 1, kemudian saya melakukan pergerakan antara tikungan 1 dan 2 dan saya terlalu banyak berada di sisi kiri untuk mencapai racing line yang benar,” jelas Acosta.
Pedro Acosta: Vinales dan Rins Memiliki Kecepatan Menikung yang Luar Biasa, Saya juga Bisa Melakukannya!
Pedro Acosta menambahkan, “Tapi sejujurnya, saya melihat Maverick dan Rins memiliki kecepatan menikung yang luar biasa dan saya berkata, ‘saya juga bisa melakukannya!’ Itu sepenuhnya salahku. Tapi bagaimanapun, bagus juga untuk memahami apa yang tidak bisa saya lakukan.”
Acosta menyelesaikan debutnya di posisi ke-18 dalam timesheets, tepat di depan pendatang baru Yamaha Alex Rins dan hanya terpaut 1,223 detik dari pembalap tercepat dalam tes Maverick Vinales (Aprilia).

Pembalap berusia 19 tahun itu menjelaskan, “Itu lebih baik dari impianku. Karena kita harus realistis. Saya tidak bisa tiba di sini dan berkata, ‘Saya akan menghancurkan rekor catatan waktu’. Memang benar saya sangat senang berada sepanjang hari antara +1 dan 1,7 detik, sangat menyenangkan berada di area ini. Menurutku levelnya tidak jauh berbeda dari pembalap pertama hingga yang terakhir dan hal-hal kecil membuat gap yang besar.”
“Kita bisa lihat juga pada flying lap terakhirku, saya kehilangan segalanya di sektor terakhir. Kami harus memahami cara membalap dan bagaimana serta kapan menggunakan beberapa peralatan (fitur motor). Tapi bagaimanapun juga, ini adalah hari yang sangat menyenangkan,” imbuh rider muda asal Mazarron Spanyol itu.
Pedro pun puas melihat gaya balapnya sudah sebanding dengan pembalap RC16 lainnya. “Kami membandingkan diri saya dengan semua pembalap KTM, antara Augusto dan semua hal lainnya. Memang benar tidak jauh berbeda. Ini menjadi sangat normal. Ini bukan motor Moto2, itu mungkin campuran (sasis balap dan motor produksi), ini motor balap sungguhan. Tapi bagaimanapun juga, itu bagus. Yang penting adalah tim benar-benar fokus untuk memberiku kesan pertama yang sangat baik tentang motornya,” ujar Acosta.
Acosta akan bekerja dengan mantan kepala kru Pol Espargaro, Paul Trevathan di tim Tech3 musim depan. “Kepala kru saya Paul sudah berada di sini sejak proyek KTM MotoGP dimulai dengan Pol. Sebelum saya keluar ke trek, dia berkata, ‘jika kamu ingin mengubah sesuatu, katakan padaku, aku di sini untukmu’. Lalu saya berkata, ‘tidak, saya di sini untuk anda!’ Dia tahu bagaimana membantuku memahami cara balap, dia tahu betul bahwa kita perlu mempersiapkan motor untuk ini. Saya cukup senang berada di sekitar orang-orang ini. Mereka luar biasa,” pungkas Pedro Acosta.