Categories: MotoGP

Carlos Ezpeleta : Kami Harus Bicara dengan Michelin, Masalah Tekanan Ban!

RiderTua.com – Aturan tekanan ban menjadi isu sensitif di beberapa bulan pertama penerapannya di MotoGP. Carlos Ezpeleta (Chief Sporting Officer Dorna) menunjukkan pengertiannya baik dari sisi para pembalap maupun produsen ban Michelin.

BTW, salah satu hal yang membuat pusing pembalap adalah masalah tekanan ban. Bisakah tekanan minimum yang ditentukan untuk ban depan saat ini 1,88 bar berubah di masa mendatang? Pasalnya pelanggaran terhadap aturan ini akan mengakibatkan langsung diskualifikasi tahun depan.

Carlos menjelaskan, “Belum dikonfirmasi atau diumumkan bahwa diskualifikasi akan menjadi hukuman langsung. Aturan tekanan ban telah menjadi bagian integral dari dunia balap selama bertahun-tahun dan diterapkan di banyak motorsport. Saya yakin Michelin adalah pemasok ban terbaik yang pernah ada dan kami harus sangat menghormati mereka karena mereka adalah ahlinya.”

“Topik tentang aturan tekanan ban minimum ini disarankan oleh pabrikan dan Michelin untuk alasan keselamatan. Sayangnya hal ini menjadi masalah yang sangat sensitif karena banyak pembalap dan tim yang balapan dengan tekanan yang sangat rendah dengan cara yang tidak aman dan kami harus menerapkan batas minimum,” imbuhnya.

Carlos Ezpeleta : Kami Harus Bicara dengan Michelin

Fabio Quartararo – Ban Michelin

Sebagai informasi, di GP Silverstone aturan tekanan ban yang baru dan penalti terkait mulai berlaku. Juara dunia Pecco Bagnaia, Jorge Martin dan Aleix Espargaro termasuk di antara pembalap yang jelas-jelas mengkritik peraturan ini. Fokusnya terutama pada efek pada ban depan.

Sejak GP Inggris dan seterusnya, jika pembalap MotoGP membalap dengan tekanan ban kurang dari 1,88 bar untuk lebih dari separuh jarak di balapan utama, ini berarti peringatan resmi atas pelanggaran peraturan pertama. Pelanggaran lebih lanjut dapat mengakibatkan penalti waktu 3, 6 dan kemudian 9 detik. Dalam sprint, target nilai yang ditentukan Michelin harus dipatuhi untuk 30 persen balapan.

Sejak itu, 16 pembalap mendapat peringatan, 4 telah mendapat penalti waktu 3 detik yakni Aleix Espargaro, Franco Morbidelli, Luca Marini dan Fabio Di Giannantonio. Salah satu akibatnya, Diggia terpaksa kehilangan podium (finis di posisi ke-2) yang diperjuangkan dengan susah payah di balapan akhir musim di Valencia setelah upacara penghargaan dan konferensi pers untuk 3 besar. Sementara Aleix Espargaro diturunkan dari posisi ke-5 ke ke-8 di GP Thailand.

Carlos Ezpeleta menegaskan, “Kami perlu berbicara dengan Michelin untuk melihat, apakah mungkin untuk menurunkan target ini ke nilai yang lebih rendah yang tentu saja tetap harus aman dan membuat pembalap merasa lebih nyaman. Perubahan kecil pada tekanan dapat membuat perbedaan besar pada motor. Pembalap dan motornya sangat bagus, kompetisi berjalan sangat luar biasa, sehingga kami ingin berbicara dengan Michelin tentang menurunkan target tekanan ban ini.”

“Saya juga berpikir semua orang perlu memahami bahwa motor telah banyak berubah dalam 4 atau 5 tahun terakhir dan Michelin belum menerima ‘peringatan’ apapun mengenai hal ini. Beban pada ban depan menjadi sangat tinggi dan kami akan berbicara dengan Michelin tentang bagaimana kami dapat memperbaikinya di masa depan,” imbuh putra CEO Dorna Carmelo Ezpeleta itu.

Sejauh ini Carlos mengatakan bahwa tahun depan belum ada konfirmasi diskualifikasi karena pelanggaran aturan. Namun ketika hukuman waktu diberlakukan pada tahun 2023, dikatakan bahwa biasanya akan terjadi diskualifikasi, tetapi pengecualian pada awalnya dibuat karena sistem tersebut diperkenalkan pada musim yang sedang berlangsung.

Carlos mengatakan, “Kita perlu membicarakan hal ini dengan Michelin. Itu adalah ide orisinal dan kita harus melihat bagaimana tes pramusim berjalan. Michelin menghadirkan banyak material baru dan tetap menjadi mitra luar biasa dalam olahraga ini. Mereka mendatangkan ban khusus baru yang kurang sensitif terhadap slipstreaming dan aerodinamis, sehingga pasti berdampak positif.”

Jika semua terserah Carlos, dapatkah dia membayangkan mempertahankan aturan seperti yang diterapkan pada tahun 2023? Jadi dengan peringatan awal, diikuti dengan penalti waktu, sebelum didiskualifikasi.

“Jika Michelin yakin bahwa menurunkan nilai target adalah hal yang mungkin dilakukan, hal itu akan membantu semua orang. Seperti yang kita ketahui, kami sudah berbicara dengan produsen tentang peraturan baru mulai tahun 2027 dan akan ada perubahan besar. Kedepannya kita harus terus berhati-hati. Namun Michelin sudah membawa ban baru untuk tes pramusim yang menurut mereka akan kurang sensitif terhadap hal-hal tersebut,” pungkas Carlos Ezpeleta.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

GWM Ora Belum Siap Diproduksi Lokal?

RiderTua.com - GWM Ora seharusnya sudah dapat menjual mobil listriknya di Indonesia ketika pertama kali diperkenalkan beberapa bulan lalu. Namun…

9 Mei 2024

Haval Jolion akan Dirakit di Indonesia?

RiderTua.com - Haval menjadi satu dari tiga merek yang dibawa oleh Great Wall Motor (GWM) di Indonesia selain Tank dan…

9 Mei 2024

Toprak Razgatlioglu : Yamaha Tidak Punya Rencana Membawa Saya ke MotoGP

RiderTua.com - Usai meraih gelar dunia Superbike pertamanya pada tahun 2021, Toprak Razgatlioglu diberi kesempatan untuk menunggangi motor Yamaha MotoGP…

9 Mei 2024

Jadwal MotoGP Le Mans 2024 : Perburuan Gelar Dunia Jorge Martin

RiderTua.com - Pada tahun 1969, Kejuaraan Dunia Balap Motor pertama kali digelar di Sirkuit Bugatti. Trek balap di selatan Le Mans…

9 Mei 2024

Honda yang Tetap Andalkan Brio di Indonesia

RiderTua.com - Honda Brio tetap menjadi salah satu mobil terlaris di Indonesia, meski Toyota Kijang Innova dan Daihatsu Sigra juga…

9 Mei 2024

Stefan Bradl : Honda Sudah Berusaha Keras

RiderTua.com - HRC (Honda Racing Corporation) meminta test rider Stefan Bradl ambil bagian dalam GP Jerez dengan wild card. Namun…

9 Mei 2024