Categories: MotoGP

Bos LCR: Alex Rins Kecewa dengan HRC? Saya Tidak Tahu Detailnya

RiderTua.com – Tim LCR Honda milik Lucio Cecchinello secara tak terduga merayakan kemenangan MotoGP di Texas pada bulan April bersama Alex Rins (kemenangan pertama sejak Cal Crutchlow yang memenangkan tiga balapan di kelas utama untuk LCR). Namun kegembiraan itu tidak bertahan lama. Karena Rins merasa diperlakukan buruk oleh HRC, misalnya dia baru mendapatkan sasis Kalex lama setelah Marc Marquez. Dia merasa dikesampingkan. Karena itulah rider berusia 28 tahun itu memutuskan pindah ke Monster-Yamaha dan akan menjadi rekan setim baru Fabio Quartararo pada tahun 2024.

Musim MotoGP 2023 yang penuh gejolak berpuncak pada kemunduran besar ketika Rins (patah tulang tibia dan fibula yang rumit) mengalami cedera serius di GP Mugello dan kemudian hanya sekali finis di 10 besar (finis ke-9 di Mandalika).

Bos LCR: Alex Rins Kecewa dengan HRC? Saya Tidak Tahu Detailnya

Alex Rins tampak kecewa karena dia tidak diperlakukan seperti pembalap pabrikan di Honda, meski dia punya kontrak HRC dan rupanya dijanjikan material pabrikan. Apa yang dia setujui dengan HRC? “Niatnya agar mendapat material pabrikan. Dalam kontraknya, dengan jelas dia  dijanjikan suku cadang yang diperbarui namun ketersediaannya harus dijamin. Dan HRC memutuskan kapan suku cadang baru akan dikirimkan,” jawab Lucio Cecchinello.

Bos tim asal Italia itu menambahkan, “Klausul ini sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman. HRC selalu bermaksud membekali tim satelitnya dengan komponen kompetitif. Namun mungkin ada masalah dengan waktu pengiriman dengan pemasok eksternal. Kejadian seperti ini berada di luar kendali HRC. Itu sebabnya klausul ini ada dalam kontrak.”

Alex Rins – Yamaha

Selain itu, tim pabrikan terlebih dahulu menguji komponen baru pada trek yang berbeda sebelum diproduksi dalam jumlah yang lebih besar? Dan terkadang part baru gagal dalam praktiknya? “Benar. Itulah yang terjadi pada tahun ini. Stefan Bradl misalnya, sangat menyukai nuansa sasis buatan Jerman yang dirancang oleh HRC. Namun setelah libur musim panas, Marc Marquez kembali memilih sasis buatan Jepang dengan desain HRC,” jelas Cecchinello.

Pada hari Minggu setelah GP Le Mans, Marc Marquez sangat memuji sasis Kalex karena mampu mencapai catatan waktu yang sama seperti di awal hingga sesaat sebelum akhir pada hari Minggu. Dia bertarung untuk mendapatkan podium dan kemudian crash di garis finis. Marc baru kembali menggunakan sasis TSR Jepang setelah hari Sabtu di Assen.

“Saya tidak ingat persis detailnya. Tapi yang bisa saya katakan adalah bisa saja seorang pembalap menemukan sasis dengan spesifikasi tertentu bagus di Jerez atau Le Mans. Namun bukan berarti sasis ini sempurna untuk semua trek balap. Hal ini bergantung pada banyak faktor, misalnya cengkeraman pada aspal, sifat dan kecepatan tikungan, serta berbagai gaya yang bekerja pada sasis dan menciptakan tuntutan serta beban yang berbeda,” ungkap Cecchinello.

Marc Marquez dan Joan Mir menjajal sasis Kalex untuk pertama kalinya pada tes hari Senin usai GP Jerez. “Ya, di sana ada banyak tikungan sempit dan lambat, banyak zona pengereman keras, kecepatan tidak terlalu tinggi. Jadi kita lebih memilih jenis sasis tertentu di sana. Layout trek di Le Mans serupa. Namun kemudian balapan ke Silverstone atau Mugello misalnya, dan tiba-tiba kita merasa sasis tidak bekerja maksimal di lintasan tersebut,” jelas bos tim LCR itu.

Alex Rins jelas tidak senang karena tiga pekan pasca GP Le Mans dia masih tidak diperbolehkan mencoba salah satu dari lima sasis Kalex di Mugello. Kita bisa mendengar ketidaksenangannya di sana. Pasalnya, dia memiliki hubungan sangat erat dengan Kalex di Kejuaraan Dunia Moto2. “Sayangnya saya tidak tahu detailnya dalam konteks ini,” ujar Lucio mencoba mengelak.

Berbeda dengan Repsol Honda, tim LCR masih menggunakan sasis Kalex hingga akhir musim? “Ya, Taka Nakagami masih memakainya di Grand Prix terakhir. Namun saya dapat mengungkapkan bahwa Alex Rins menguji sasis Jerman di Indonesia setelah cederanya. Kemudian dia memutuskan untuk kembali ke sasis yang dia gunakan di Mugello. Artinya, setiap pembalap mempunyai pendapat berbeda mengenai sasis ini. Itu tergantung pada gaya balap kita dan mungkin juga pada layuot trek balap,” pungkas Lucio Cecchinello.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Andrea Iannone : Jika Tidak Berada di Level Atas Saya akan Menyerahkan Motor ke Pembalap Muda

RiderTua.com - Setelah 4 tahun tidak membalap Andrea Iannone merasa terganggu dengan kenyataan bahwa rookie dari tim Go-Eleven itu tidak…

3 Mei 2024

MG Motor Kembali Tampilkan Maxus 9 Walau Belum Dijual

RiderTua.com - MG Motor telah menghadirkan tiga mobil ramah lingkungan di Indonesia, terdiri dari dua model BEV dan satu model…

3 Mei 2024

Wuling Cloud EV Jadi Lawan Baru Bagi BYD Dolphin

RiderTua.com - Wuling baru saja mengumumkan pemesanan Cloud EV, termasuk estimasi harga dan pengiriman unitnya ke konsumen. Mobil listrik ini…

3 Mei 2024

Seres E1 Masih Bisa Terjual Ratusan Unit Tiap Bulannya

RiderTua.com - Seres E1 baru dijual selama lebih dari setahun di Indonesia, dan menjadi mobil ramah lingkungan pertama dari DFSK.…

3 Mei 2024

Valentino Rossi : Jika Terlihat Lemah di Depan Marc Marquez, Dia Cenderung ‘Melahap’ Kita!

RiderTua.com - Valentino Rossi yang hadir di paddock melihat dengan mata kepala sendiri ketika Marc Marquez vs Pecco Bagnaia duel…

3 Mei 2024

Skutik Baru Yamaha Fluo 125 Buatan Indonesia ini Harganya Bikin Kaget

RiderTua.com - Memang ini merupakan Yamaha FreeGo yang lama, tapi skutik buatan Indonesia ini diekspor ke Brasil dengan nama Yamaha…

3 Mei 2024