RiderTua.com – Meski Pedro Acosta baru berusia 19 tahun, ekspektasi terhadap rookie MotoGP itu tinggi. Pasalnya, pada tahun 2021 dia langsung meraih gelar dunia Moto3 yang merupakan debut Kejuaraan Dunia terbaik sepanjang masa. Di kelas Moto2, pembalap yang digadang-gadang menggantikan Marc Marquez itu tahun lalu dinobatkan sebagai pemenang balap termuda dan musim ini juga sebagai juara dunia termuda di kelas menengah yang sudah ada sejak 2010.
Dalam debutnya dengan KTM RC16 di tim GASGAS Factory Racing Tech3, Acosta mampu tampil dengan baik pada tes hari Selasa di Valencia, tertinggal 1,223 detik dari catatan waktu tes terbaik Maverick Vinales (Aprilia).
Saat ditanya, berapa lama waktu yang dibutuhkan Pedro Acosta untuk memperebutkan gelar di MotoGP? Sambil tertawa dia menjawab, “Saya harap tidak terlalu lama.”
Tapi kemudian, dalam pernyataannya yang penuh pertimbangan dan sangat matang untuk remaja seusianya, Acosta berkata, “Kami tidak akan membicarakan Kejuaraan Dunia sekarang, karena itu akan menjadi hal yang bodoh setelah baru sehari menjalani tes. Sekarang saya tidak akan berbicara tentangku, saya akan berbicara tentang motornya. Motor ini akan menjadi sangat kompetitif. Saya tidak tahu apakah itu akan terjadi tahun depan atau tahun setelahnya, tapi saya yakin ini akan menjadi sangat kompetitif dengan sangat cepat. Kita tidak bisa membayangkan berapa banyak orang yang bekerja untuk membangun sebuah motor.”
Itulah sebenarnya aspek yang paling membuat Juara Dunia Moto2 2023 itu terkesan di hari pertamanya di garasi GASGAS Tech3. “Saya sangat terkejut dengan banyaknya orang yang mendengarkan komentar begitu saya masuk ke pit. Itu sebabnya saya cukup gugup saat pertama kali berhenti di pit. Tapi senang melihat seberapa besar dukungan yang kami dapatkan dari pabrikan dan berapa banyak orang KTM di dalam garasi kami, untuk mendengarkan dan membantuku mengendarai motor ini,” ungkap Pedro Acosta.
Acosta dengan cepat tampak langsung merasa nyaman dengan motor MotoGPnya. “Saya sangat menikmatinya. Memang benar saya tidak suka berada di posisi ke-20, tapi ini adalah hasil yang bagus untuk hari pertama,” kata mantan pembalap Red Bull KTM Ajo itu, mengacu pada tempatnya di posisi ke-18 dalam catatan waktu tes selama 1 hari di Valencia.
Usai debutnya di MotoGP, rekan setim baru Augusto Fernandez itu mengungkapkan, “Itu lebih baik dari yang saya impikan. Kami juga harus realistis. Saya tidak bisa datang ke sini dan berkata, ‘saya akan menghancurkan rekor lap’. Saya sangat senang karena gap saya antara 1 dan 1,7 detik sepanjang hari. Area ini sangat bagus untukku. Kita juga dapat melihat bahwa jika saya meningkat beberapa persepuluh, saya bisa mendekati 10 besar.”
“Perbedaan dari pertama dan terakhir tidak terlalu besar. Tapi masalahnya, hal kecil bisa membuat perbedaan besar. Misal pada flight lap terakhir saya tertinggal 0,6 detik hingga mencapai sektor ketiga, namun kemudian saya kehilangan segalanya di sektor terakhir. Ini adalah hal-hal yang perlu kita pahami. Tapi itu adalah hari pertama yang sangat bagus,” imbuh rider berusia 19 tahun itu.
Bahkan crash yang dialaminya tidak mengubah hal itu. “Crash itu terjadi karena saya melakukan kesalahan di tikungan 1. Kemudian saya mengalami goyangan antara tikungan 1 dan 2 dan saya terlalu melebar ke kiri untuk melibas tikungan kedua. Kalau boleh jujur, saya juga pernah melakukan kesalahan. Melihat Maverick dan Rins dengan kecepatan menikung yang gila sebelumnya dan berpikir, ‘saya juga bisa melakukannya’,” kata Pedro Acosta.
“Tidak ada yang terjadi. Kami sekarang tahu bahwa mungkin lebih baik menunggu satu lap lagi dan terjatuh seperti itu. Jujur, itu sepenuhnya salahku. Tapi senang juga memahami apa yang tidak bisa saya lakukan,” pungkas rider muda asal Mazarron Spanyol itu. .
RiderTua.com - Matteo Flamigni dikenal sebagai ahli telemetri dari legenda MotoGP Valentino Rossi. Setelah pembalap asal Italia itu pensiun, Flamigni…
RiderTua.com - Salah satu motor keren yang ikut mejeng di gelaran EICMA 2024 bulan November kemarin, Italjet Speedster 2025 baru…
RiderTua.com - Meski meraih juara dunia MotoGP pada 2021 berkat Fabio Quartararo, Yamaha belum pernah memenangkan balapan lagi sejak GP…
This website uses cookies.
Leave a Comment