Home MotoGP Jorge Martin: Dulu Saya Benci Trek Valencia Kini Cinta Banget

    Jorge Martin: Dulu Saya Benci Trek Valencia Kini Cinta Banget

    Jorge Martin
    Jorge Martin

    RiderTua.com – Setelah frustrasi dengan ban belakang pada balapan hari Minggu di Qatar, Jorge Martin siap menyerang lagi dalam perebutan gelar MotoGP di Valencia. Rider Pramac Ducati itu menjelaskan, “Saya adalah orang yang impulsif. Tetapi saya dengan cepat mencerna kekecewaan usai mengalami bencana balapan dengan ban belakang yang sekeras baru di Qatar. Terutama karena sudah jelas bahwa saya tidak bersalah. Jauh lebih sulit bagi orang-orang di sekitarku untuk mencerna kemunduran besar dalam perebutan gelar ini,” ungkap Martin.

    Namun hingga detik ini, tidak ada jawaban dari Michelin. “Saya belum berbicara dengan mereka. Diperlukan waktu untuk menganalisis hal-hal ini. Mungkin kita akan memahaminya dalam 1 atau 2 bulan,” tegas Martin.

    Jorge Martin: Dulu Saya Benci Trek Valencia Kini Cinta Banget

    Pecco Bagnaia - Jorge Martin
    Pecco Bagnaia – Jorge Martin

    Secara umum, prospek juara bertahan Pecco Bagnaia di Valencia sangat bagus. “Itu benar. Awalnya saya membenci trek Valencia sebagai pembalap Moto3. Saya baru menemukan kecintaan pada trek ini ketika saya memenangkan balapan pertamaku di sini pada tahun 2017,” ungkap Martin.

    Namun kemudian ‘cinta’ Martin terhadap Sirkuit Ricardo Tormo semakin membara. Dalam 9 balapan terakhir di trek ini, dia 6 kali naik podium dan juga start dari pole MotoGP masing-masing dalam 2 tahun terakhir.

    “Saya memiliki keyakinan bahwa saya bisa memenangkan sprint dan balapan. Masalahnya adalah ini mungkin tidak cukup,” kata Martin.

    Sebab bagi Bagnaia, mengingat keunggulannya di klasemen, dua posisi ke-5 dengan dua kemenangan pembalap Prima Pramac itu sudah cukup. Duel antara dua rival yang sama-sama berkompetisi di Moto3 musim 2015/2016 di Mahindra milik tim Aspar itu, memasuki pertarungan final di Valencia.

    “Pada dasarnya saya sangat senang dengan apa yang kami capai bersama tim musim ini. Kami adalah tim satelit pertama yang menjadi juara dunia. Itu membuatku bangga,” kata Martin, memuji tim milik CEO Pramac Paolo Campinotti.

    Rider berusia 25 tahun itu tidak merasa tertekan menjelang akhir musim. “Tidak, sungguh! Saya tidak akan rugi apa-apa dan akan menyerang sesuai dengan itu,” pungkas Martin.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini