Categories: MotoGP

Marc Marquez Mendukung Konsesi untuk Honda

RiderTua.com – Seperti yang terjadi seminggu lalu di Sepang, Marc Marquez tidak memperkirakan terjadinya keajaiban apa pun di GP Qatar dalam tur perpisahannya dengan Honda. “Sayangnya, ini akan sangat berbeda dengan tahun lalu dan sangat mirip dengan akhir pekan lalu,” ujar rider berusia 30 tahun itu.

Juara dunia 8 kali itu sudah 5 kali naik podium di Sirkuit Lusail di kelas MotoGP (satu kemenangan pada 2014, dua kali finis ke-2 pada 2018 dan 2019, serta dua kali finis ke-3 pada 2013 dan 2016) dan finis ke-5 di GP Qatar pada Maret 2022 (rekan setimnya Pol Espargaro berhasil naik podium ke-3). Marquez tidak menganggap trek di Lusail adalah trek yang bagus untuknya.

Baby Alien menjelaskan, “Tahun lalu Qatar adalah akhir pekan yang baik bagi kedua pembalap Repsol Honda. Tetapi menurutku tahun ini akan lebih sulit. Bukan hanya motornya, ini adalah salah satu trek di mana saya kesulitan dengan gaya balapku. Jadi saya harus banyak memperbaiki gaya balapku. Tentu saja kami juga mencoba untuk menjajal motornya, tapi saya harus lebih berkonsentrasi pada gaya balapku dan memanfaatkan situasi sebaik mungkin.”

Marc Marquez Mendukung Konsesi untuk Honda

Mengapa trek sepanjang 5.380 km dengan 10 tikungan kanan dan 6 tikungan kiri tersebut kurang cocok untuk Marc Marquez? “Tidak ada titik pengereman keras, tidak ada stop-and-go. Kita mengerem di mana saja dengan sedikit miring, ada tikungan yang panjang. Kekuatan saya adalah mengambil tikungan bergaya V yaitu, memasuki tikungan dengan super cepat, stop-and-go, dan mengembalikan motor ke posisi semula dengan sangat cepat. Kami tidak memiliki tikungan seperti itu di sini dan yang terpenting hanya ada dua atau tiga tikungan kiri di mana saya dapat membuat perbedaan, sisanya adalah tikungan kanan,” ungkap rider asal Cervera Spanyol itu.

Marc Marquez – Qatar

GP Qatar adalah penampilan kedua terakhir Marc Marquez sebagai pembalap pabrikan Repsol Honda sebelum dia pindah ke Ducati yang saat ini tampil luar biasa untuk tahun 2024. Meskipun tahun depan, dia hanya menunggangi Ducati GP23 dari tahun lalu di tim satelit Gresini.

Meskipun akan hengkang dari Honda, Marc mendukung rencana konsesi.. Untuk membantu pabrikan Jepang yang sedang kesulitan, saat ini sedang terjadi diskusi intensif di balik layar mengenai konsesi untuk Honda dan Yamaha. Marquez menyambut baik konsesi tersebut untuk Honda. “Ya, penting bagi produsen untuk menyelaraskan diri. Yang terpenting, menurutku ini lebih baik bagi pembalap. Jika sebuah motor membuat perbedaan besar, maka setiap pembalap menginginkan motor tersebut,” ujar Marc.

Kakak Alex Marquez itu menambahkan, “Di sisi lain, jika ada beberapa pabrikan dan motor dengan level yang setara, maka peran pembalap menjadi semakin penting. Tentu saja peran pembalap juga penting saat ini, karena kini ada 8 Ducati dan mayoritas pembalap memiliki sumber daya yang sama. Namun beragamnya merek, bagus untuk Kejuaraan Dunia terutama dengan pabrikan besar ini. Kita harus terus bekerja dan terus melaju di MotoGP.”

Konsesi seperti apa yang bisa membantu Marquez dan Honda musim ini? “Mendapatkan konsesi adalah satu hal, namun menemukan cara untuk menggunakan konsesi tersebut dengan cara yang benar adalah hal lain. Itu tidak mudah. Saat saya mengambil keputusan (hengkang dari Honda), saya sudah tahu bahwa Honda akan diberikan konsesi 90 hingga 95 persen pada tahun 2024,” jawab Marc.

“Jika pengembangan mesin juga dilonggarkan sepanjang musim, hal itu pasti akan membantu.  Jika kita memiliki kesempatan untuk mengembangkan mesin dan mengubah lebih banyak parameter, kita memiliki lebih banyak opsi untuk mencapai level tersebut. Tentu saja itu akan membantu bukan hanya saya, tapi seluruh proyek Honda dan juga proyek Yamaha,” tegas juara MotoGP enam kali itu.

Honda dan Yamaha saat ini sedang mempertimbangkan konsesi berikut untuk tahun 2024:

  • Pengembangan mesin tidak berhenti sejak awal musim.
  • 2 mesin lebih banyak per pembalap dibandingkan pabrikan Eropa, mendapat 10 bukan 8.
  • 4 bukan 3 trek uji.
  • 2, bukan hanya 1 pembaruan aero per pembalap per musim.
  • Tidak ada batasan jumlah hari dalam tes tambahan untuk pembalap reguler (pembalap di bawah kontrak). Misalnya saja mengikuti tes shakedown selama 3 hari di Sepang pada Februari.

Pembatasan yang direncanakan untuk Ducati:

  • Hanya mendapat 2 bukannya 6 wildcard per tahun (atau tidak ada sama sekali), sehingga tidak ada 9 Ducati di antara 23 pembalap seperti di Sepang.
  • 140 bukannya 170 ban uji per musim.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Matteo Flamigni : Semua yang Saya Pelajari dari Valentino Rossi Saya Sampaikan ke Bezzecchi

RiderTua.com - Matteo Flamigni dikenal sebagai ahli telemetri dari legenda MotoGP Valentino Rossi. Setelah pembalap asal Italia itu pensiun, Flamigni…

Ciri Khas Hilang tapi Tetap Sangar! Italjet Speedster 2025 Resmi Meluncur

RiderTua.com - Salah satu motor keren yang ikut mejeng di gelaran EICMA 2024 bulan November kemarin, Italjet Speedster 2025 baru…

Fabio Quartararo : Apakah Mesin V4 akan Menjadi ‘Obat Mujarab’ untuk Masalah Yamaha? Saya Tidak Yakin

RiderTua.com - Meski meraih juara dunia MotoGP pada 2021 berkat Fabio Quartararo, Yamaha belum pernah memenangkan balapan lagi sejak GP…

This website uses cookies.