Categories: MotoGP

Aleix Espargaro : Tidak Bisa Bernafas Saya Pikir Saya akan Mati

RiderTua.com – Aleix Espargaro melewati garis finis pada hari Minggu di Sirkuit Chang di posisi ke-5 tertinggal 4,303 detik di belakang pemenang Jorge Martin (Pramac Ducati). Karena tekanan bannya berada di bawah batas minimum yang ditentukan Michelin pada lebih dari 50 persen putaran balapan, pembalap pabrikan Aprilia itu harus menerima penalti 3 detik untuk pelanggaran kedua yang dilakukannya musim ini, yang menjatuhkannya ke posisi ke-8.

Kendati demikian, pembalap berusia 34 tahun itu tetap menjadi pembalap terbaik pabrikan asal Noale di Buriram. Miguel Oliveira mengalami kendala teknis, Raul Fernandez harus puas finis di posisi ke-15, sedangkan Maverick Vinales terpaksa mundur dari balapan karena tidak kuat menahan panas dari motornya.

Aleix Espargaro : Tidak Bisa Bernafas Saya Pikir Saya akan Mati

Sama seperti Vinales, Aleix Espargaro juga mengungkapkan kondisinya di batas maksimal. “Saya tidak bisa bernapas. Itu adalah balapan tersulit dalam hidupku. Dalam tiga lap terakhir, saya bahkan panik karena mencoba bernapas tetapi tidak bisa. Ketika saya masuk ke dalam pit, saya pikir saya akan mati. Saya tidak bisa bernapas. Itu adalah balapan yang sangat sulit dan sangat sulit untuk tetap fokus,” ujar rider Spanyol yang tinggal di Andorra itu.

Aleix Espargaro – Marc Marquez

Setelah pembalap Aprilia itu pulih, dalam konferensi pers dia mencoba menganalisa. “Balapan hari ini adalah simbol situasi Kejuaraan Dunia bagiku. Kami berada di posisi ke-5, empat pembalap yang finis di depanku tahun ini lebih cepat dan memiliki motor yang lebih baik dari saya,” ujarnya merujuk pada pembalap Ducati GP23 Jorge Martin dan Pecco Bagnaia, Marco Bezzecchi dengan GP22 serta pembalap Red Bull KTM Brad Binder.

Aleix menjelaskan, “Pada paruh pertama balapan, saya melakoninya dengan cukup baik. Namun di beberapa tempat, saya tidak memiliki tenaga yang cukup dan di beberapa tempat lain saya kurang memiliki grip. Saya sudah melampaui batasku untuk mengikuti mereka. Secara keseluruhan balapannya tidak buruk. Tapi di delapan lap terakhir, bahkan saya tidak bisa melihat referensi titik pengereman. Sungguh luar biasa, balapan terburuk dalam karirku.”

“Karena seluruh panas mesin mengalir dari tengah, di area tangki, langsung ke paru-paru. Artinya kita tidak bisa bernapas lagi. Oleh karena itu, Maverick memutuskan menghentikan balapan dan masuk pit. Dan Raul mengatakan kepadaku bahwa dia kehabisan napas di tengah balapan dan karena itu harus memperlambat kecepatan dan kehilangan 10 detik,” lanjut suami Laura Montero itu.

Ini adalah masalah yang umum terjadi di RS-GP dalam balapan panas yang tampaknya tidak dapat dikendalikan oleh para insinyur Aprilia di Noale. “Ini terus terjadi tahun demi tahun selama 4 musim terakhir di trek yang sama. Tapi hari ini benar-benar di batasnya. Sangat dekat dengan batasnya sehingga berbahaya,” tegas pembalap yang saat ini berada di peringkat 5 dalam klasemen itu.

“Mereka mencoba berbagai hal, tapi tidak ada yang berhasil. Misalnya, Raul dan saya mencoba sesuatu yang baru di pagi hari saat sesi pemanasan, tetapi tidak membantu. Saya tidak tahu mengapa motor mengeluarkan begitu banyak panas. Ini gila. Praktis saya terlahir dengan motor ini, saya tidak ingat kapan terakhir kali saya mengendarai motor lain karena sudah 7 tahun. Tapi Maverick yang berasal dari Yamaha atau Raul yang sebelumnya mengendarai KTM, saya berbicara dengan mereka dan mereka mengatakan kepadaku bahwa mereka tidak merasakan panas sama sekali, tidak ada panas sama sekali dengan motor sebelumnya. Ini sangat aneh,” keluh Aleix Espargaro.

Maverick Vinales membenarkan pernyataan rekan setimnya itu setelah dia memarkir RS-GP-nya di pit, tiga lap sebelum akhir balapan. Sambil menggelengkan kepalanya, Vinales mengungkapkan, “Saya mulai tidak bisa berpikir jernih karena panas. Panasnya sangat menyengat, terutama di trek lurus saat kita geber dan menunduk di atas motor. Yang terbaik adalah berhenti balapan. Tidak ada gunanya mengambil risiko lebih jauh.”

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Subaru Catat Kenaikan Penjualan Mobilnya di Q1 2024

RiderTua.com - Meskipun Subaru kembali hadir di Indonesia, mereka telah menghadirkan sejumlah mobil disini. Dari SUV sampai mobil sport, semuanya…

17 Mei 2024

Mobil LCGC Daihatsu Tetap Memimpin Penjualan Bulan Lalu

RiderTua.com - Daihatsu dan beberapa merek mobil lainnya di Indonesia mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan pada April lalu. Beberapa…

17 Mei 2024

Mitsubishi Yakin Target Penjualan Mobil Tahun Ini Bisa Tercapai

RiderTua.com - Mitsubishi mengalami penurunan penjualan mobil yang cukup drastis di Indonesia pada bulan lalu. Tidak hanya mereka saja, banyak…

17 Mei 2024

Kawasaki Meguro K3 : Model Klasiknya Masih Dipertahankan, Harga Rp 140 Jutaan

RiderTua.com - Sejak tahun 1960-an, Kawasaki dan Meguro sudah lama menjalin kerja sama yang sampai sekarang pun juga masih merilis…

17 Mei 2024

Honda, Yamaha dan Aprilia Melakoni Tes di Mugello

RiderTua.com - Sesuai aturan konsesi yang baru, sebagai pabrikan yang menempati peringkat D Honda dan Yamaha memiliki kebebasan untuk melakukan…

17 Mei 2024

Subaru dan Kehadiran Merek Mobil Baru di Indonesia

RiderTua.com - Penjualan mobil Subaru di Indonesia masih berjalan dengan bagus di tengah penurunan kondisi pasarnya pada April lalu. Sejauh…

17 Mei 2024