RiderTua.com – Pecco Bagnaia : Di Phillip Island saya menerapkan strategi balap yang beda dari Mandalika. Saat lampu start di Phillip Island padam, Jorge Martin gas pol dan langsung mendominasi balapan hingga empat tikungan terakhir menjelang garis finis. Pembalap Pramac Ducati yang menggunakan ban belakang soft itu tidak bisa memberikan perlawanan saat empat pembalap yang berada di belakangnya melakukan serangan. Bannya habis hanya beberapa saat sebelum balapan usai.
Pecco Bagnaia sudah dapat menduga apa yang terjadi pada rekan semereknya itu. “Hari ini sangat penting untuk tetap tenang. Ketika saya melihat Jorge menjauh, saya tahu ini adalah satu-satunya risiko baginya karena dia memilih ban soft. Dia harus mendapatkan jarak yang cukup jauh untuk lap terakhir,” kata pembalap pabrikan Ducati itu, yang menyelesaikan balapan di posisi ke-2 di belakang pemenang Johann Zarco.
Pecco Bagnaia : Di Phillip Island Saya Menerapkan Strategi Balap yang Beda dari Mandalika
“Saya melihat Brad mencoba mengikutinya dan saya pikir mungkin saya sedikit terlalu lambat. Saya lalu menaikkan sedikit kecepatanku, tapi tidak terlalu banyak karena saya tahu ban belakang medium akan semakin habis kalau saya terlalu menekannya,” ungkap Francesco Bagnaia yang pada awal balapan berada di posisi ke-4 di belakang Brad Binder (KTM) dan Fabio Di Giannantonio (Gresini Ducati).

Kesabaran rider murid Valentino Rossi itu membuahkan hasil. “Setelah 7, 8 atau 10 lap saya melihat bahwa keunggulan yang dibangun Brad dan Jorge tidak lagi bertambah besar. Saya tahu saat itu bahwa saya berada dalam posisi yang baik. Saya pikir saya tidak bisa menyebabkan crash ketika mencoba mengejar mereka. Jelas bahwa mereka akan berduel dan akan lebih mudah untuk menyalip mereka. Saya mengikuti strategi balapan yang sangat berbeda dengan di Mandalika,” ungkap rider asal Turin Italia itu.
Di lap terakhir Bagnaia menyalip Martin yang pada gilirannya merosot ke posisi ke-5. Artinya, Juara Dunia MotoGP 2022 itu mampu menambah keunggulannya di klasemen Kejuaraan Dunia menjadi 27 poin. “Saya tahu bahwa saya harus memperhatikan ban belakangku dan tetap tenang,” pungkas pembalap berusia 26 tahun itu.