RiderTua.com – Pada musim ketujuhnya di MotoGP dan balapan kelima terakhir bersama Ducati, Johann Zarco meraih kemenangan perdananya di kelas premier di Phillip Island. Dan setelah hampir 7 tahun, akhirnya pembalap Pramac itu kembali melakukan selebrasi backflip dalam upayanya yang ke-120.
Apakah perasaannya berbeda sekarang? “Kita lihat saja di lintasan. Bagaimanapun, itu memberi saya perasaan menyenangkan selama beberapa hari. Banyak orang bertanya kepadaku, apakah menurutku ada sesuatu yang berhasil. Tapi saya tidak tahu, kita lihat saja nanti di akhir pekan ini,” jawab Zarco.
Rider berusia 33 tahun itu menambahkan, “Tapi setidaknya itu memberi saya rasa percaya diri yang baik dan stres saya berkurang karena sesuatu yang besar telah tercapai. Mungkin sekarang saya bisa lebih menikmatinya dan meluangkan waktu untuk mengoordinasikan motor dengan tim dengan lebih baik. Mungkin aku akan mengurangi stresku jika feeling itu tidak sesuai dengan keinginanku.”
Johann Zarco Ingin Akhiri Kontrak Ducati dengan Cara Terbaik
Menurut pernyataannya sendiri, Johann Zarco yang finis ke-4 di GP Thailand tahun lalu itu tidak akan mengubah cara kerjanya atau pendekatannya di balapan akhir pekan. “Saya harap ini akan menjadi Grand Prix yang bagus. Tahun lalu saya cukup cepat di sesi latihan dalam kondisi trek kering. Hal itu memotivasiku dan dengan tambahan kemenangan dari Australia, saya berharap dapat melanjutkan dengan kecepatan ini,” ungkap Zarco.
“Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa Marco Bezzecchi, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin adalah para pembalap yang menggunakan motornya dengan sangat baik ketika mereka merasa baik. Saya ingin mengambil langkah kecil ini karena ini adalah langkah yang cukup kecil, namun tetap sebuah langkah untuk menjadi lebih cepat di balapan terakhir dan mengakhiri ‘bab’ Ducati dengan cara terbaik,” imbuh Zarco yang diketahui akan pindah ke Honda untuk 2 tahun ke depan.
Setelah meraih kemenangan yang telah lama ditunggu-tunggu dan sering kali nyaris didapatkan, pada balapan kelima hingga terakhir sebagai pembalap Ducati, tidak membuat perpisahan dengan merek tersukses dan referensi di kelasnya menjadi semakin sulit. “Menurutku sekarang akan lebih mudah. Ini adalah babak baru dan saya menyadari bahwa saya masih melihat banyak hal yang saya lakukan dan orang lain lakukan, dan saya belajar dari itu. Ini jelas akan menjadi pengalaman yang berguna untuk 2 tahun ke depan,” ujar Zarco.
Seberapa pentingkah kemenangan MotoGP bagi pemegang gelar dunia Moto2 tahun 2015 dan 2016 jika dibandingkan? Setelah berpikir sejenak, kemudian dia mengungkapkan, “Ini mungkin seperti memenangkan gelar untuk pertama kalinya. Kita berkata pada diri sendiri, ‘Selesai! Apa berikutnya?’ Dan kemudian kita menemukan cara untuk tampil dan mencoba untuk menang lagi.”
Zarco melanjutkan, “Kemenangan ini mirip dengan gelar pertama, karena saya sudah menunggu gelar pertama saya di banyak balapan. Sejak kecil kita ingin menjadi juara dunia dan kemudian pada usia 25 tahun kita menjadi juara dunia. Ini jalan yang panjang, penantian yang panjang. Dan hingga kemenangan ini ada 120 balapan MotoGP. Perasaannya mirip dengan gelar pertama, tapi saya tidak meledak kegirangan, hanya menarik napas dalam-dalam. ‘Ya, sudah selesai’.”
Zarco tidak percaya bahwa para rivalgnya akan melihatnya secara berbeda setelah kesuksesan perdananya di MotoGP. “Tidak, menurutku tidak. Saya sangat senang karena banyak pembalap yang memberi selamat kepadaku. Dan dari sorotan mata mereka, aku tahu kalau itu tulus. Mereka ikut bahagia untukku, itu sangat menyenangkan. Itu membuatku merasa baik. Bagi sebagian besar pembalap, kami semua saling menghormati. Mereka tahu saya bisa cepat. Terkadang sulit untuk menemukan tambahan itu. Tapi tidak, menurutku apa yang mereka pikirkan tentangku tidak akan berubah,” pungkas rider asal Cannes Prancis itu.
