RiderTua.com – Perebutan gelar dunia MotoGP berlanjut di Phillip Island akhir pekan ini. Namun karena karakteristik khusus dari trek tersebut, Pecco Bagnaia yang saat ini pemimpin klasemen berharap tidak hanya para rider Ducati yang bersaing di posisi teratas.
Tahun lalu, para pembalap MotoGP menampilkan balapan ala Moto3 yang menegangkan dan seru dengan perubahan posisi yang terus menerus hingga beberapa meter terakhir di Phillip Island. “Menurutku tahun lalu kami melihat dengan jelas, betapa sulitnya menjadi yang terdepan di trek ini. Setiap kali saya mencoba mem-push , yang lain mengikuti,” ujar Pecco.
Rider Ducati Lenovo itu menambahkan, “Jadi percuma memberi tekanan terlalu besar, juga karena ban bisa menimbulkan masalah. Kita harus melanjutkan balapan dengan sangat hati-hati. Ini lebih merupakan balapan tentang mengendalikannya dan tidak mencoba apa pun hingga lap terakhir. Para pembalap dari KTM, Honda dan Yamaha juga akan tampil all out di sana, dan masuk di barisan depan.”
Pecco Bagnaia : Betapa Sulitnya Menjadi yang Terdepan di Phillip Island
“Itu benar-benar luar biasa,” ujar Francesco Bagnaia antusias pada hari Kamis di Phillip Island ketika ditanya tentang kemenangannya di Indonesia yang merupakan kemenangan keenamnya di musim ini, yang tidak dia perkirakan setelah akhir pekannya yang luar biasa di Spielberg harus menunggu selama 8 pekan.
Rider asal Turin Italia itu melanjutkan, “Itu adalah fase yang sulit setelah Barcelona, untuk akhirnya bisa menang lagi dan dari posisi ke-13 di grid itu adalah hal yang fantastis. Yang juga membuatku sangat bahagia adalah feelingku terhadap motor, sungguh luar biasa. Saya sangat senang dengan fase pengereman dan cengkeramannya. Ini merupakan dorongan besar untuk menjalani sisa musim ini.”

Selain itu, sirkuit Phillip Island adalah salah satu trek favorit Pecco namun cuaca selalu berperan besar di GP Australia. Menurut perkiraan, ada risiko angin kencang pada hari Minggu tahun ini.
Murid Valentino Rossi itu menegaskan, “Balapan di sini selalu istimewa. Sepertinya kita akan menjalani hari Jumat yang normal meski sebenarnya tidak normal, dengan sedikit berangin. Hari Sabtu akan lebih normal dengan suhu 19 derajat dan sedikit berangin. Cuaca hari Minggu seharusnya sangat umum yakni mencapai 12 derajat, hembusan angin lebih dari 50 km/jam dan diperkirakan hujan. Itu bisa sangat sulit. Meski begitu saya senang balapan di sini. Tikungan cepatnya luar biasa.”
Ketika ditanya tentang pembalap lokal Casey Stoner dengan bakat dan naluri balapnya yang luar biasa, sambil tersenyum Bagnaia kemudian menambahkan, “Dia masih bisa cepat di sini.”
Saat ini perebutan gelar dunia internal Ducati memasuki babak selanjutnya. “Saya tidak menyangka bisa memimpin klasemen lagi,” ungkap Bagnaia setelah rival utamanya Jorge Martin menggesernya di puncak klasemen selama setidaknya 24 jam di Mandalika, tapi kemudian membuang keunggulan kejuaraan pada balapan hari Minggu karena crash. 18 poin memisahkan 2 teratas dengan 5 Grand Prix tersisa.
Pecco Bagnaia tahu betul akan kekuatan dan kelemahan rivalnya sekaligus rekan satu semereknya dari tim Pramac itu. “Dia bagus dalam hal traksi dan akselerasi. Dan sejauh menyangkut titik kelemahannya, itu sebenarnya bukan kelemahan karena tanpa gaya balap ini dia tidak akan bisa keluar dari tikungan secepat yang dia lakukan tapi itu adalah fase pengereman,” pungkas murid VR46 Riders Academy itu.
“Dengan Pecco justru sebaliknya. Dia sangat bagus saat mengerem, tapi mungkin sedikit kalah di area traksi,” saut Martin sambil tersenyum.






