Categories: MotoGP

Fabio Quartararo Tidak Bertele-tele Seperti Marquez

RiderTua.com – Fabio Quartararo meraih dua podium (finis ke-3 di India dan Indonesia) pada 3 seri terakhir pada hari Minggu. Namun pembalap Yamaha itu tahu bahwa hasil tersebut disebabkan oleh kondisi yang menguntungkan (Martin crash) dan kemampuan ridingnya yang mampu mengeluarkan kekuatan dari Yamaha YZR-M1. Selain itu, adalah hal aneh jika seorang pembalap juara dunia MotoGP 2021 dan runner-up 2022 harus mendekam di peringkat 10 dalam klasemen di 5 Grand Prix sebelum musim berakhir.

BTW, El Diablo meraih 3 kemenangan pada tahun 2020, 5 kemenangan pada tahun 2021, dan 3 kemenangan di tahun 2022 lalu. Tahun 2023 ini, Quartararo hanya tiga kali finis di posisi ke-3 dalam 15 seri. Dia mencapai yang pertama di GP Texas pada bulan April lalu.

Fabio Quartararo : Saya Tidak akan Memutuskan Kontrak Tapi Yamaha Butuh Revolusi

Tahun ini Fabio Quartararo telah beberapa kali mengkritik petinggi Yamaha dan menemukan bahwa, praktis tidak ada kemajuan yang dicapai dalam pengembangan M1 Yamaha dalam 3 tahun terakhir. Itu sebabnya dia tetap berada di atas catatan waktu 2022. Dengan level membalapnya, dia tidak perlu bersembunyi di belakang siapa pun baik itu Marc Marquez, Pecco Bagnaia, atau Jorge Martin.

Rider pabrikan Yamaha itu mendambakan motor kompetitif. Namun Yamaha tidak mengalami kemajuan apa pun di tahun 2023, baik dari segi sasis, performa mesin, dan tentunya juga dari segi aerodinamis. Spesialis mesin Formula 1 Ing. Luca Marmorini seharusnya memastikan peningkatan power mesin yang nyata pada awal tahun 2023. Namun hal ini tidak ada hasilnya.

Itu sebabnya pada pertemuan di Hamamatsu sebelum GP Motegi Fabio Quartararo menjelaskan kepada para petinggi Yamaha, apa konsekuensi yang akan mereka hadapi jika para insinyur tidak meluncurkan sepeda motor kompetitif untuk tahun 2024.

Fabio Quartararo

Pada hari Kamis, Quartararo sudah menduga bahwa podium bisa diraih di GP Indonesia karena layout lintasan dan trek lurus panjangnya hanya sekitar 500 meter. Dan benar saja, dia melewati garis finis di posisi ke-3 hanya 0,4 detik di belakang pemenang Pecco Bagnaia. Dalam sprint hari Sabtu, dia juga meraih hasil apik yakni finis di posisi ke-5.

Rider asal Nice Prancis itu menjelaskan, “Tidak banyak peluang bagi saya untuk meraih podium tahun ini. Kami mengalami masalah selama tes musim dingin, dan jelas selama balapan kami mengalami masalah. Kami memiliki banyak ekspektasi di beberapa balapan, tapi kemudian kami mengalami kesulitan untuk masuk 10 besar atau bahkan 15 besar.”

“Ini sangat sulit untuk dipahami dan sulit untuk diatasi. Itu sebabnya musim 2023 adalah musim tersulit dalam karier saya. Saya terus menerus kesulitan untuk meraih kemenangan selama 3 tahun berturut-turut, dan sekarang kami hanya berhasil meraih satu podium di 12 Grand Prix pertama. Ini sulit, tapi kami harus menerimanya.”

“Sekarang yang terpenting adalah motor bagaimana yang dibuat Yamaha untuk tahun 2024. Ini jelas akan menentukan pilihan, apa yang akan saya putuskan untuk tahun 2025,” tegas Quartararo, yang berpisah dengan manajernya Eric Mahe pada musim semi. Mungkin karena Eric memberinya kontrak berdurasi 2 tahun tanpa klausul keluar.

Tidak Bertele-tele

Berbeda dengan Marc Marquez yang berbulan-bulan mem’bodohi’ publik meski sebelum GP Misano sudah diputuskan akan pindah ke Gresini Ducati, Quartararo tak mau bertele-tele dan berlama-lama.

Di musim panas ada spekulasi bahwa Quartararo dapat mengakhiri kontraknya dengan Yamaha pada tahun 2024. Namun di Mandalika dia menegaskan, “Saya tidak akan memutuskan kontrakku.”

“Sekarang saya dapat mengatakan bahwa saya tidak tahu apa yang akan terjadi tahun depan. Tetapi saya ulangi: Saya akan tetap bersama Yamaha. Dari sudut pandang saya, saya harus memercayai mereka 100 persen, meski itu sulit. Namun rencana saya jelas: Saya akan memutuskan masa depan saya setelah tes di Valencia pada bulan November dan di Sepang pada bulan Februari, ” kata Fabio menyinggung taktik mengulur waktu yang membingungkan yang dilakukan Marquez.

“Jika ada peluang mendapatkan motor yang lebih baik di tim lain setelah tahun 2024, saya akan berpikir untuk berpisah dengan Yamaha,” kata Quartararo.

“Setelah tes di Malaysia, pada bulan Februari saya akan memiliki gambaran yang jelas tentang masa depanku. Jadi Yamaha punya waktu hampir 5 bulan untuk melakukan revolusi. Jika mereka ingin mempertahankanku, mereka harus melakukan revolusi ini,” tegas pemenang MotoGP 11 kali itu, yang sedang menyelesaikan musim kelimanya bersama Yamaha dan musim ketiga bersama tim pabrikan.

El Diablo menambahkan, “Karena terkadang sebagai pembalap kita bisa menyembunyikan masalah teknis. Namun jika masalah menimpa kita, kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Pada dasarnya, kami memiliki motor yang sangat mirip selama 3 tahun. Tidak ada perubahan besar yang terjadi dan kami tidak dapat mencapainya. Tidak ada perbaikan dengan paket ini. Untuk tahun 2024 dan yang akan datang, semuanya ada di tangan Yamaha. Kita harus mengembangkan motor yang lebih baik dan kita lihat saja apa yang terjadi.”

Pada tes hari Senin di Misano, Quaratararo tidak antusias dengan kemajuan prototipe 2024. “Itu bukanlah tes yang positif bagi kami. Sayalah yang duduk di atas motor. Saya bisa berbagi apa yang saya rasakan saat berkendara. Saya mengadakan pertemuan selama 1 jam dengan Yamaha. Ada 20 insinyur Yamaha di sana. Saya mengatakan kepada mereka secara langsung bahwa saya tidak senang dan kami harus berkembang. Saya mengajukan banyak tuntutan. Saya akan senang jika saya mendapatkan setengah dari apa yang saya minta pada tahun 2024 dan setengahnya lagi pada tahun 2025,” ungkap rider berusia 24 tahun itu.

Fabio Quartararo berbicara dengan jelas kepada bos-bos Jepang. “Saya tegaskan kepada mereka, ‘jika ingin tampil profesional di tahun 2024, Anda harus mengambil banyak risiko dalam pengembangan. Dan jika kami tidak membuat kemajuan, musim depan akan terlihat lebih buruk dibandingkan tahun ini. Kita harus melampaui batas di mana pun’,” pungkas rekan setim Franco Morbidelli yang juga akan meninggalkan Yamaha untuk bergabung dengan tim Pramac Ducati musim depan.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Gigi Dall’Igna Diperingatkan, Jika Tidak Segera Mengumumkan Duo Pabrikan Ducati 2025 Maka akan Jadi Bumerang

RiderTua.com - Selaku bos balap Ducati Corse, keputusan mengenai line-up pembalap tim pabrikan berada di tangan Gigi Dall’Igna. Namun Neil…

6 Mei 2024

Marc Marquez Berhasil Mengalahkan Alex Marquez

RiderTua.com - Suasana di garaasi tim Gresini bagus, tapi kedua bersaudara itu tetap harus saling bersaing dan mengalahkan.. Meskipun Marc…

6 Mei 2024

Logo MotoGP Akan Berubah Mulai Tahun 2025.. Ada yang Suka dan Tidak!

RiderTua.com - Logo baru MotoGP akan berubah mulai tahun 2025 meskipun dikatakan tidak akan menyenangkan semua orang, ada apa?.. Yang…

6 Mei 2024

Alex Rins Ingin Tetap Bertahan di Yamaha Meski Banyak Masalah

RiderTua.com - Alex Rins mengaku banyak pekerjaan yang harus dikerjakan di Yamaha.. Namun dia berkomitmen untuk tetap bertahan di masa…

6 Mei 2024

Masalah Ducati Terpecahkan Mereka Telah Menemukan Solusinya

RiderTua.com - Akhir pekan MotoGP di Jerez sangat positif bagi Ducati dengan tiga pebalapnya naik podium dan tes konstruktif untuk…

6 Mei 2024

Marc Marquez Tidak Tepat di Tim Pabrikan Ducati, Ini Alasannya!

RiderTua.com - Mantan pembalap Neil Hodgson menegaskan, "Marc Marquez ke tim pabrikan Ducati? Saya melihatnya tidak tepat. Tetapi kenapa mereka…

5 Mei 2024