Home MotoGP Marco Bezzecchi : Akhirnya Saya Mampu Meyakinkan Ibu dan Vale

    Marco Bezzecchi : Akhirnya Saya Mampu Meyakinkan Ibu dan Vale

    Marco Bezzecchi
    Marco Bezzecchi

    RidcerTua.com – Bukan Marco Bezzecchi namanya jika tidak membuat sensasi. Hari Minggu rider Mooney VR46 itu menjalani operasi tulang selangka yang patah saat latihan di ranch. Tapi setelah berkonsultasi dengan dokter, pada hari Rabu dia memutuskan untuk berangkat ke Indonesia. Bez baru tiba di Lombok pada pukul 7.50 WITA atau pada Jumat pagi sesaat sebelum dimulainya sesi FP1. Hanya berselang 5 hari pasca operasi, rider berusia 25 tahun itu menempati posisi ke-3 pada latihan hari Jumat di Mandalika. Dan di balapan mampu merangsek dan menggasak podium-3 Sprint race Mandalika…

    Namun tak dipungkiri jika rider Ducati ini mengalami hari-hari yang penuh gejolak dan pertama harus meyakinkan sang ibu. “Saat saya pulang pada hari Senin setelah operasi, saya benar-benar merasa seperti orang bodoh. Pikiran pertamaku adalah absen di Mandalika dan langsung terbang ke Phillip Island. Namun saya tetap pergi ke gym pada hari Senin untuk berlatih bersama Carlo (Casabianca) dan kru saya,” ungkap Bez.

    Putra Vito Bezzecchi itu melanjutkan, “Kemudian pada hari Selasa, saya bangun tidur dan merasa jauh lebih baik. Saya dapat menggerakkan lengan saya dengan lebih baik, saya memiliki lebih banyak kekuatan dan hanya sedikit rasa sakit. Jadi tentu saja saya ingin mencobanya. Tidak semua orang setuju, tapi pada akhirnya saya mampu meyakinkan semua orang terutama ibuku. Pada hari Rabu pagi saya melakukan pemeriksaan terakhir ke dokter. Saya kemudian naik pesawat dan tiba di sini pada Jumat pagi.”

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Marco Bezzecchi : Akhirnya Saya Mampu Meyakinkan Ibu dan Vale

    Selain meyakinkan sang ibu, Bezzecchi juga bertukar pikiran dengan gurunya Valentino Rossi sebelum dia memutuskan untuk melakukan comeback kilat. “Pada awalnya, sudut pandangnya sedikit lebih konservatif ketimbang sudut pandangku. Namun ketika saya mengatakan kepadanya bahwa saya merasa baik, dia setuju. Dia seorang pembalap, jadi dia mengerti itu,” jelas pembalap asal Rimini-Italia itu.

    Marco Bezzecchi - Valentino Rossi
    Marco Bezzecchi – Valentino Rossi

    6 hari pasca crash saat latihan di ranch dan 5 hari pasca operasi patah tulang selangka kanannya, Bez kembali menunggangi Ducati GP22 di Mandalika dan sempat mendarat dengan keras di gravel di sesi FP1. “Saya mengorbankan pantatku untuk melindungi lenganku,” ujarnya. Meski demikian, dia menyelesaikan sesi FP1 di posisi ke-5 yang tidak mengecewakan.

    Sebelum sesi FP2, Bezzecchi mendapat izin terakhir dari dokter MotoGP dan dinyatakan fit untuk sisa GP Indonesia. Kemudian dia tetap menjadi yang pertama di bawah pole time tahun lalu yang dicetak Fabio Quartararo (Yamaha) dan dengan percaya diri masuk ke Q2 di tempat ke-3, meskipun Aleix Espargaro (Aprilia) kembali merebut rekor lap sepanjang masa darinya.

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Murid VR46 Riders Academy itu menuturkan, “Saya baik-baik saja. Ini bukanlah pekan yang mudah bagiku. 24 jam terakhir adalah yang termudah. Saat berada di pesawat, bahuku sedikit membengkak selama perjalanan tetapi saya tidak terlalu kesakitan. Kemudian saya menunggu beberapa jam di Jakarta untuk melanjutkan penerbangan ke Lombok. Saya tiba di sini pagi ini dan untungnya feelingku tidak terlalu buruk ketika saya naik motor. Saya tidak mengeluh.”

    “Memang terasa sakit. Tapi saya berharap lebih, karena saya berkata pada diri sendiri, ‘Saya mengharapkan yang terburuk dan jika lebih baik maka itu akan lebih baik’. Namun hal ini menjadi nyata di setiap fase pengereman. Saya tidak bisa mendapatkan performa terbaik di setiap lap. Misalnya, saya start dengan lambat pada lap pertama di sore hari dan kemudian menjadi lebih cepat lap demi lap. Ini sulit untuk diatur. Dalam pikiranku, saya hanya mencoba mengambil risiko di mana saya benar-benar harus mengambilnya,” imbuh rekan setim Luca Marini itu.

    Hasil Sprint Race MotoGP Indonesia
    Hasil Sprint Race MotoGP Indonesia

    Menatap sisa balapan akhir pekan, pembalap yang berada di peringkat 3 dalam klasemen itu mengatakan, “Besok akan lebih sulit dibandingkan hari ini. Saya harus mengatur kekuatanku untuk sprint dan juga untuk kualifikasi. Karena kualifikasinya tidak terlalu lama, tapi sangat menuntut. “Untuk hari Minggu semoga adrenalin dan semangat balapnya bisa membantu saya,” tambah Bez sambil tersenyum. “Hari ini saya mengonsumsi obat pereda nyeri, namun tidak terlalu kuat. Saya juga tidak ingin minum obat yang terlalu kuat, tapi itu tergantung bagaimana rasa sakitnya berkembang.”

    Usai kecelakaan start-up di Barcelona, ​​Bez harus bergelut dengan rasa sakit di tangan kirinya dan ibu jarinya yang terkilir musim ini, terutama di Misano. Namun, situasi setelah operasi tulang selangka tidak sebanding. “Sekarang jauh lebih buruk. Itu menyakitkan di Misano, tapi sekarang rasa sakitnya jauh lebih buruk.”

    Pebalap berusia 24 tahun asal Rimini itu masih berhasil naik podium di GP rumahnya. Akankah dia mengulangi campuran obat penghilang rasa sakit dan sampanye akhir pekan ini? “Yah, kalau aku sedang bepergian dengan baik, sampanye tentu merupakan obat penghilang rasa sakit yang sangat baik,” dia tersenyum.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini