RiderTua.com – Setelah mengungguli Jorge Martin dalam perebutan tempat sebagai penerus Jack Miller di tim pabrikan Ducati, Enea Bastianini seakan terseok-seok musim ini. Pertama, tulang belikatnya patah di awal musim ketika Luca Marini menabraknya.
Ketika tampil di GP Catalunya, rider berusia 25 tahun itu menyebabkan crash massal yang terjadi di tikungan pertama sesaat setelah start. Semua yang menjadi korban adalah pembalap Ducati seperti Alex Marquez, Johann Zarco, Fabio Di Giannantonio dan Marco Bezzecchi. Bahkan Bastianini kemudian harus menjalani operasi pada engkel kiri dan tangan kirinya.
Enea Bastianini Merasa Sangat Lelah
Enea Bastianini menjelaskan, “Sebenarnya saya tidak lagi merasakan sakit apa pun. Pada skala 0 sampai 10, mungkin hanya sekitar 1. Namun dalam sprint, saya menjadi sangat lelah setelah 7 atau 8 lap. Itu bisa menjadi masalah pada balapan hari Minggu. Tapi aku masih senang. Kami bekerja sangat baik, terutama di sesi FP3. Feelingnya menjadi lebih baik di setiap lap.”
Pada akhirnya peningkatannya ini dua kali berakibat fatal bagi rekan setimnya Pecco Bagnaia pada hari Sabtu. Pertama, Bestia merebut tempat terakhir darinya di Q2. Selain itu. Rider asal Rimini itu juga finis di depan Pecco dalam sprint. Untungnya, tidak ada tim order di Ducati.
Anak asuh manajer gaek Carlo Pernat itu mengatakan, “Saya tidak memperhatikan Pecco sama sekali. Saya harus sangat berkonsentrasi pada balapanku terutama ketika saya lelah. Ada hal lain yang perlu saya khawatirkan. Degradasi ban merupakan masalah bagiku dan kami juga harus mengubah beberapa detail pada perangkat elektronik untuk balapan.”
Bastianini mengungkapkan targetnya untuk 5 balapan tersisa setelah GP Indonesia. “Saya ingin menggunakan balapan ini agar saya bisa bersaing di level teratas lagi untuk musim mendatang. Segala sesuatu yang lain tidak masuk akal,” pungkas Bestia.
