RiderTua.com – Fabio Quartararo finis ke-2 di belakang pemenang Miguel Oliveira (saat itu masih menggunakan KTM) di tengah balapan hujan GP Indonesia. Pembalap pabrikan Yamaha itu antusias menjelang balapan MotoGP akhir ini di Mandalika Lombok.
“Kami kembali ke Mandalika setelah sekian lama dan saya senang bisa kembali ke Indonesia. Para penggemar di sini memperlakukan saya dengan sangat baik dan seperti biasa saya akan memberikan segalanya untuk mendapatkan hasil yang baik,” tegas pembalap berusia 24 tahun itu.
Fabio Quartararo Ancam Hengkang dari Yamahaa
“Tahun lalu saya naik podium, semoga tahun ini bisa meraih hasil bagus lagi. Tapi sudah lama sejak terakhir kali kita balapan ke sini. Artinya, kami harus bekerja dengan baik mulai FP1 agar siap menjalani sesi latihan,” imbuh Fabio Quartararo merujuk pada sesi kualifikasi yang sangat krusial dalam pertarungan untuk langsung masuk ke Q2 pada Jumat sore.

Pada seri perdana MotoGP di Mandalika International Street Circuit tahun lalu, El Diablo sukses meraih pole position dan sejak saat itu dia belum pernah meraih pole lagi dengan Yamaha M1.
Dalam sebuah wawancara, juara dunia MotoGP 2021 itu meningkatkan tekanan pada ‘majikan’nya. “Kita tidak punya banyak waktu untuk melakukan revolusi. Saat ini masa depan bukan di tangan saya, tapi di tangan Yamaha. Tentu saja saya lebih memilih untuk tetap bersama Yamaha. Tetapi jika mereka tidak menerapkan apa yang saya inginkan yaitu motor yang kompetitif maka saya harus mempertimbangkan perubahan pada tahun 2025,” tegas rider asal Nice-Prancis itu.
Quartararo mengeluh, “Terkadang seorang pembalap bisa sedikit menyembunyikan masalahnya, tapi ada saatnya masalahnya menjadi semakin besar dan saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Pada dasarnya motor kami sangat mirip selama 3 tahun. Tidak ada perubahan besar dan kami tidak melakukan perbaikan apa pun. Untuk tahun depan dan masa depan, sepenuhnya berada di tangan Yamaha untuk membangun motor yang lebih baik. Lalu kita akan lihat bagaimana kelanjutannya.”
Terkait tes Misano, pembalap pabrikan Yamaha itu secara terang-terangan menyatakan itu bukanlah hasil yang positif. “Saya duduk di atas motor dan bisa mengatakan apa yang saya rasakan. Kami mengadakan pertemuan selama 1 jam bersama sekitar 20 orang, dan saya langsung mengatakan kepada 20 orang itu bahwa saya tidak senang dan kami perlu meningkatkan diri. Saya meminta banyak hal. Tapi saya akan senang jika setengah dari apa yang saya minta dipenuhi tahun depan dan setengahnya lagi untuk tahun 2025,” tegas El Diablo.
Dengan pandangan menuju tahun 2024, rekan setim Franco Morbidelli itu menuntut, “Yamaha harus mengambil risiko. Pabrikan lain akan mengambil langkah maju lagi. Jika kita tidak melakukan hal itu, situasi kita akan menjadi lebih buruk dibandingkan tahun ini. Namun dengan mentalitas yang lebih kuat, ini bisa menjadi proyek kemenangan.”