RiderTua.com – Aleix Espargaro mengawali GP Jepang dengan antusias dan bahkan sempat memimpin balapan dalam waktu singkat di lap 4 dan 5. Kemudian rider pabrikan Aprilia itu mengkhawatirkan ketahanan ban hujan soft yang digunakannya dan kembali ke lini tengah untuk sementara waktu. Saat hujan mulai deras, pembalap berusia 34 tahun yang biasanya sangat takut air itu, tiba-tiba kembali berada di posisi semula, membuat Marco Bezzecchi berada di belakangnya dan mungkin akan naik podium jika manajemen balapan tidak menghentikan balapan setelah 12 lap.
“Saya puas dengan hasilku. Hari ini, untuk pertama kalinya dalam karirku saya memiliki peluang besar untuk menyelesaikan wet race dengan naik podium. Dengan derasnya hujan dan cipratan air dari pembalap lain, masalah visibilitas saya semakin meningkat. Pada saat yang sama, semakin banyak curah hujan, saya semakin merasa nyaman mengendarai motorku,” jelas Espargaro.
Aleix Espargaro : Pembatalan Balapan Seharusnya Dilakukan Satu Lap Lebih Awal

“Meski demikian, manajemen balapan mengambil keputusan tepat dengan membatalkan balapan. Menurut saya, pembatalan seharusnya dilakukan satu lap lebih awal. Tapi saya sadar sulit menilai dari luar,” imbuh Aleix Espargaro.
Rider Spanyol itu menjelaskan pemilihan ban soft rain ini berdasarkan pengalaman selama bertahun-tahun di medan perbukitan Motegi (utara Tokyo). “Kalau di Motegi biasanya turun hujan lebat. Saat itu tidak basah seperti yang diperkirakan di bagian pertama, saya takut ban soft saya akan hancur dan saya harus menyerah. Namun, ketika hujan deras datang terlambat, saya merasa seperti ikan di air dan memiliki keunggulan dalam persaingan,” ungkap kakak Pol Espargaro itu.
Dua akhir pekan di India dan Jepang secara keseluruhan sulit, dengan beberapa kesalahan strategi dan komunikasi dalam tim. “Jadi sekarang saatnya pulang dan mengisi ulang tenaga saya bersama keluarga. Maka saya siap untuk terus berjuang. Peringkat 4 di Kejuaraan Dunia masih dalam jangkauan!” pungkas Aleix Espargaro yakin.