Paolo Bonora : Aprilia Justru Lemah di Trek dengan Cengkeraman Kuat Seperti di Misano, Aneh?

Maverick Vinales - Aleix Espargaro

RiderTua.com – Berkat Aleix Espargaro, Aprilia Racing memenangkan dua balapan MotoGP lagi tahun ini di Silverstone dan Catalunya. Rider berusia 34 tahun itu mendepak Johann Zarco (Pramac Ducati) turun dari peringkat 5 di klasemen. Pada tes hari Senin di Misano, Maverick Vinales menguji spesifikasi mesin baru untuk tahun depan.

“Kami juga mencoba sasis baru bersama Aleix Espargaro. Tujuan kami dengan versi baru ini adalah untuk menambahkan rasa percaya diri kepada pembalap saat berbelok ke tikungan,” jelas Paolo Bonora selaku Race Manager Aprilia.

Apakah Aprilia fokus mencari torsi lebih besar dan tenaga lebih besar pada rentang kecepatan rendah dengan mesin 2024? “Ini lebih tentang power yang lebih besar di seluruh rentang kecepatan, dari performa paling bawah hingga performa puncak. Karena semua pembalap masih menginginkan performa lebih di setiap area, itu sudah pasti. Di bawah, di tengah, dan di atas. Kalau soal sasis, tujuan utama kami adalah membuat motor lebih stabil saat fase pengereman. Kami juga ingin mencapai penanganan yang lebih baik saat mengubah arah,” jawab Bonora.

Paolo Bonora : Aprilia Justru Lemah di Trek dengan Cengkeraman Kuat Seperti di Misano…

Namun Aprilia mendapat banyak masalah di Misano setelah meraih kemenangan ganda di Montmelo, karena RS-GP23 mampu bekerja lebih baik di lintasan dengan grip rendah seperti di Catalunya dibandingkan di trek dengan grip kuat seperti di Misano.

Paolo Bonora

“Ya, benar sekali. Kami mengalami akhir pekan yang luar biasa di Barcelona. Semua pabrikan lain mengalami masalah dengan cengkeraman yang buruk. Kemudian kami langsung membalap dari trek dengan cengkeraman terburuk ke trek yang permukaannya memiliki cengkeraman terbaik tahun ini. Misano adalah trek untuk pengujian bagi kami. Namun kami belum menemukan solusi untuk memanfaatkan cengkeraman ekstra ini. Kami berhasil melakukannya dengan baik ketika cengkeraman ban sedikit menurun, yaitu dari pertengahan balapan hingga akhir,” ungkap Bonora.

Sekarang ada 8 seri terakhir yang harus diselesaikan dalam 10 pekan oleh tim MotoGP. Apakah Aprilia masih menghadapi masalah sulit dengan cengkeraman yang kuat?

Paolo Bonora menjelaskan, “Sejauh menyangkut masa depan, kita belum tahu tentang lintasan di India. Belum ada yang mempunyai informasi pasti. Tapi saya perkirakan, kita tidak akan kembali merasakan cengkeraman sekuat di Misano pada balapan mendatang. Kami juga akan melakoni beberapa balapan dengan suhu yang sangat panas, kecuali Australia. Namun kita akan mendapat sedikit masalah di lintasan yang memiliki zona pengereman berat, misalnya di Motegi. Ini adalah titik lemah yang sedang kami perbaiki.”

Sejauh ini kelemahan Aprilia lainnya adalah performanya di wet race. Bonora mengatakan, “Tetapi menurutku kekurangan Aprilia di kondisi basah terjadi di Argentina, terutama disebabkan oleh kondisi cuaca. Mungkin kami belum melakukan set-up elektronik yang benar dan mungkin sasis belum beradaptasi secara sempurna dengan lintasan basah.”

“Kami tidak cukup cepat di Las Termas dalam mengadaptasi set-up secara ideal terhadap kondisi cuaca yang dapat berubah. Saya menduga, saat ini motor kami juga mampu bersaing di kondisi basah. Kami harus menjadi lebih konsisten dan berkembang sebagai tim ketika cuaca berubah,” pungkas Paolo Bonora.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *