Categories: MotoGP

Crash Horor dan Comeback Kilat Beberapa Pembalap Sebelum Pecco Bagnaia

RiderTua.com – Hanya seminggu usai crash mengerikan di GP Catalunya, Pecco Bagnaia yang masih tertatih-tatih secara mengejutkan mampu kembali naik podium MotoGP di Misano. Seperti diketahui, pembalap Ducati Lenovo itu melewati dua tikungan pertama sirkuit Montmelo sebagai pemimpin balapan, tetapi kemudian mengalami highside keras dan mendarat tepat di tengah lintasan. Tak pelak, Brad Binder (KTM) yang saat itu berada di belakangnya tidak bisa menghindarinya lalu ‘melibas’ kaki rider asal Turin-Italia itu.

Pecco sangat beruntung bisa selamat dari highside yang mengerikan tersebut tanpa ada satu pun tulangnya yang patah (menurut Alpinestars, dampaknya adalah 24 g), dan dia punya banyak alasan untuk bersyukur bahwa Brad Binder ‘hanya’ melindas kakinya. Bahkan kita tidak dapat membayangkan jika terjadi hal yang jauh lebih buruk.

Meski demikian, tubuh Pecco Bagnaia memar-memar, terutama nyeri pada tulang ekor, dan hematoma yang besar pada lutut kanan dan ini bukanlah cedera yang sepele.

Crash Horor dan Comeback Kilat Beberapa Pembalap Sebelum Pecco Bagnaia

Hanya berselang 4 hari pasca Francesco Bagnaia dilarikan ke RS dengan ambulans, dia kembali ke paddock di Misano. Terlihat tubuhnya memar-memar dan berjalan dengan tertatih-tatih, tapi setidaknya dia tidak menggunakan kruk. Setelah mendapat lampu hijau dari dokter balap, rider berusia 26 tahun itu kembali menunggangi Desmosedici GP23 pada hari Jumat meski dengan kecepatan yang santai. Namun keesokan harinya, murid Valentino Rossi itu melanjutkan balapan akhir pekan sebagai pembalap pemberani yang menentang rasa sakit dan cedera.

Meskipun dia harus selalu menurunkan rear ride height device (perangkat ketinggian pengendaraan belakang) di depan garasi Ducati Lenovo agar bisa turun dari motornya, Pecco langsung bertarung untuk masuk Q2 pada hari Jumat. Sungguh luar biasa, Pecco mampu start dari barisan depan grid (ke-3) dan dua kali finis di posisi ke-3 yakni di sprint dan balapan utama, yang diperjuangkannya dengan kemauan keras.

Pecco – Binder – Martin

Dengan 5 kemenangan dari 10 balapan pertama, Bagnaia baru saja mulai memberikan kesan sebagai pembalap #1 yang tak terkalahkan musim ini.

Sebelum crash mengerikan itu, keunggulannya atas Jorge Martin meningkat menjadi 66 poin dan terus bertambah. Tapi setelah hampir mengalami bencana di GP Catalonia, kini menyusut menjadi 50 poin. Terlepas dari upaya heroik Bagnaia, Martin terus berusaha mengalahkan Pecco dengan tampil sempurna di Misano (meraih pole, menang di sprint dan race hari Minggu).

Jelang tur Asia, kedua rival yang sama-sama menunggangi Ducati GP23 itu hanya terpaut 36 poin. Sebuah keunggulan yang bisa dicapai jika mempertimbangkan bahwa sejak tahun ini, 37 poin dapat dicetak hanya dalam satu balapan akhir pekan.

Apa yang terjadi pada Pecco Bagnaia ini mengingatkan kita pada tahun 1993 ketika Wayne Rainey dengan cepat mendekati Kevin Schwantz yang cedera. Tampaknya Rainey sedang dalam perjalanan menuju gelar keempatnya berturut-turut hingga terjadi crash fatal di Misano pada tahun 1993.

Pada tahun 1999, crash yang dialami Mick Doohan membuka jalan bagi rekan setimnya di Repsol Honda Alex Criville untuk memenangkan gelar. Memang benar, Doohan tidak memimpin klasemen pada awal musim saat itu. Kenny Roberts jr. yang berjaya pada tahun berikutnya, merayakan kemenangan mengejutkan di balapan luar Eropa pada awal musim. Namun hampir tidak ada yang meragukan bahwa Mick akan mendominasi selama 6 tahun berturut-turut.

Pada tahun 1992 Doohan sedang dalam perjalanan menuju gelar ketika dia crash di Assen. Pada saat itu, Rainey yang saat itu cedera dan menempati peringkat 3 secara keseluruhan, sudah menyerah. Dengan harapan baru, dia mampu menutupi defisit poinnya yang besar.

Doohan mengalami dua kali patah kaki yang mengakibatkan komplikasi serius. Itu hanya bisa diselamatkan dengan menjahit kedua kakinya untuk menjamin suplai darah. Dia tidak pernah pulih sepenuhnya, tetapi Mick comeback setelah 8 pekan dan berusaha mati-matian untuk menyelamatkan gelar di Interlagos (dekat Sao Paulo) Brasil. Pada akhirnya dia kalah 4 poin. Jika terjadi pemogokan pembalap pada Grand Prix kedua terakhir di Brasil, dia sebenarnya akan menang.

Rekor Comeback

Ada kisah lain yang mungkin menginspirasi Pecco Bagnaia. Rekor comeback tercepat dari patah kaki ganda dipegang oleh Randy de Puniet, yang comeback setelah 26 hari pada tahun 2010. Ini mengalahkan rekor comeback 41 hari Rossi di tahun yang sama. Bedanya, Valentino Rossi yang menggunakan kruk mampu finis ke-4 di GP Jerman dan naik podium di Laguna Seca seminggu kemudian. Namun gelar dunia juara jatuh ke tangan Jorge Lorenzo.

Pada tahun 2013, Jorge Lorenzo finis di posisi ke-5 di Assen setelah 36 jam operasi tulang selangka tetapi Marc Marquez memenangkan Gelar Dunia dengan selisih 14 poin. Pada tahun 2011, Colin Edwards finis ke-3 di GP Silverstone (wert race) berselang hanya 9 hari pasca tulang selangkanya patah. Dia ingin sekali membalap di GP Catalunya, tapi tidak mendapat persetujuan.

Barry Sheene adalah raja comeback. Pada tahun 1975, 49 hari usai mengalami patah paha dan lengan saat melaju dengan kecepatan 250 km/jam di Daytona, dia kembali membalap dengan motor 2-tak 500 cc di Salzburg dan saat itu masih ada push start! Setelah crash hebat di Silverstone pada tahun 1992, dia juga comeback secepatnya.

Masih banyak lagi pembalap yang mampu bangkit dari cedera. Sebut saja Franco Uncini, Kevin Schwantz, dan Marc Marquez, dan masih banyak lagi. Pembalap mempunyai pendekatan berbeda terhadap cedera. Mereka seperti mengabaikannya.

Beberapa dari mereka yang disebutkan di atas, bahkan berhasil memenangkan kejuaraan dunia setelah kisah comeback mereka yang dipublikasikan secara luas. Namun tidak ada satu pun di tahun yang sama. Mungkin Bagnaia akan berhasil tahun ini.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Jorge Martin : Saya Bisa Memahami Jika Ducati Memilih Marc Marquez, Tehnik Marketing!

RiderTua.com - Jorge Martin mengaku akan bisa memahami jika Ducati lebih memilih Marc Marquez untuk tim pabrikan 2025. Menurut rider…

11 Mei 2024

Marco Bezzecchi : Salah Pilih Ban Saya Minta Maaf Kepada Tim

RiderTua.com - Setelah naik podium di Jerez dan berbekal kemenangan di Le Mans pada 2023, Marco Bezzecchi memasuki hari pertama latihan…

11 Mei 2024

Joan Mir Kecewa : Tidak Ada Hal Baru Tidak akan Banyak Berubah

RiderTua.com - Joan Mir hanya menempati posisi ke-18 pada latihan hari Jumat di Le Mans tertinggal 1,133 detik dari pembalap…

11 Mei 2024

Pedro Acosta : Pemilihan Ban yang Tepat Menyelamatkan dari Crash

RiderTua.com - Dalam wawancara usai latihan hari Jumat di Le Mans, Pedro Acosta terlihat sangat tenang. Tentu saja dengan dua…

11 Mei 2024

Hasil Kualifikasi MotoGP Prancis 2024 : Meski Jatuh Martin Raih Pole di GP Prancis

RiderTua.com, Le mans - Jorge Martin merebut posisi start terdepan (pole position) untuk balapan MotoGP Prancis, meskipun sempat terjatuh di…

11 Mei 2024

Hasil Kualifikasi 1 MotoGP Prancis 2024 (Q1)

RiderTua.com, Le mans - Sabtu (11/5/2024), Dua pembalap yang lolos ke Q2 setelah harus memutar melalui Kualifikasi 1 MotoGP Prancis…

11 Mei 2024